LENTERAJATENG, SEMARANG – Underground Simpang Lima telah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebelumnya rencana underground ini merupakan salah satu Proyek Strategis Kota Semarang RPJMD Tahun 2021-2026.
Sebagai PSN, proyek ini nantinya akan didukung oleh Pemerintah Pusat. Pengembangan tersebut dalam rangka untuk mengurangi kemacetan, khususnya di kawasan Simpang Lima serta sebagai pusat perekonomian Kota Semarang.
Bahkan penyusunan mengenai Detailed Engineering Design (DED) juga memperhatikan RTRW Kota Semarang tahun 2011-2031.
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin menekankan untuk Kota Semarang untuk tidak terlambat merespon setiap peluang yang tercipta dari pertumbuhan kawasan industri.
“Kota Semarang beruntung karena dengan adanya proyek strategis nasional seperti Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Terpadu Kendal, hingga rencana pemindahan ibu kota negara di Kalimantan, menjadikan Semarang menjadi suatu pusat (letaknya di tengah-tengah),” ungkap Iswar pada sesi Focus Group Discussion (FGD) mengenai DED Masjid Raya Mijen dan Underground Simpang Lima di Rooms Inc Hotel, Senin (21/11/2022).
Hal ini sejalan dengan city branding Kota Semarang yang beberapa waktu lalu telah digaungkan, yakni Simpul Ekonomi Jawa. Menurut Iswar, melihat perkembangan pembangunan kawasan industri di Jawa Tengah, beberapa investor tengah berminat untuk menjadikan Kota Semarang sebagai pusat logistik.
Bahkan diantara investor tersebut telah mengajukan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) atau izin lokasi sebesar 250 hektare.
“Singapura bisa tumbuh padahal tidak punya apa-apa, itu karena logistiknya. Ini yang akan kita lakukan di Kota Semarang. Bahwa dengan pembangunan sebagai pusat logistik di Kota Semarang kita akan bisa berlari kencang. Untuk itu semua wilayah di kota harus kita pikirkan,” terang Iswar.
Ikon Masjid Raya Semarang, Underground Simpang Lima Masuk Proyek Strategis Nasional
Sementara itu, selain sebagai pusat kegiatan ibadah, Masjid Raya Semarang yang sedianya berada di Mijen juga menjadi salah satu ikon relijius baru masyarakat kota Semarang. Masjid Raya Semarang digadang menjadi destinasi wisata religi di Semarang.
Hal tersebut juga didukung dengan ditunjuknya Mijen sebagai kawasan strategis yang diperkuat dengan penempatannya sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Kota dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan tahun 2015-2025.
“Kita jangan terlambat. Ke depannya investasi di Kota Semarang pasti akan terus tumbuh. Terima kasih kepada bapak ibu sekalian dari asosiasi, guru besar dan konsultan yang hari ini kita bisa berembug. Semoga bisa menghasilkan suatu karya yang bisa kita bawa hal yang membanggakan kita sebagai masyarakat Kota Semarang,” pungkas Iswar.