LenteraJateng, SEMARANG – Kota Semarang hentikan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) mulai Senin depan, karena adanya sejumlah indikasi beberapa temuan positif Covid-19 di sekolah. Meskipun menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri, belum ada indikasi penularan (klaster) kasus baru di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan, sejauh ini memang tidak ada klaster Covid-19 di sekolah. Menurutnya ada temuan, satu dua siswa yang terpapar positif Covid-19 tetapi belum sampai terjadi penularan di sekolah.
“Untuk tracing selalu dilakukan oleh Puskesmas di masing-masing wilayah, untuk saat ini belum ada laporan penularan di sekolah,” kata Gunawan, Jumat (3/2/2022).
Penghentian sementara PTM di Kota Semarang menurutnya, tidak hanya untuk sekolah-sekolah yang berada di bawah tanggungjawab Dinas Pendidikan Kota saja. Tetapi juga sekolah yang ada di bawah tanggung jawab Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Agama.
“Penghentian PTM juga di tingkat perguruan tinggi,” tambah Gunawan.
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang hentikan PTM, merupakan bagian dari pencegahan semakin meluasnya penyebaran Covid-19, terutama ke siswa sekolah. Sepekan terakhir, penambahan jumlah positif Covid-19 di Kota Semarang sangat cepat.
Oleh karena itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengeluarkan kebijakan, untuk hentikan sementara PTM yang sudah berjalan selama dua pekan.
“Ada siswa SMK, SMA dan SMP yang terpapar meski indikasinya tanpa gejala. Tetapi jika tidak kami hentikan maka penularannya sangat cepat,” kata pria yang akrab dengan sapaan Hendi.
Hendi Yakin Cepatnya Sebaran Covid-19 Merupakan Jenis Omicron, Kota Semarang Hentikan PTM Mulai Pekan Depan
Hendi melanjutkan, meski belum ada hasil laboratorium yang resmi tetapi ia yakin varian Covid-19 kali ini dari jenis Omicron. Alasannya karena penularannya dan sebarannya sangat cepat, boleh melihat dari dashboard siaga.corona.semarangkota.go.id.
“Dari hari ke hari naiknya cepat sekali, tidak seperti varian Delta yang lalu,” tambahnya.
Mengenai sampel dari pasien yang sudah pastikan positif, ia yakin Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah mengirim ke laboratorium untuk teliti apakah varian Omicron atau bukan.
Hendi dalam kesempatan tersebut, mendorong pasien positif Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri untuk pindah ke isolasi terpusat. “Agar tidak terjadi klaster keluarga,” tambahnya.
Editor : Puthut Ami Luhur