LenteraJateng, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) salurkan bantuan rumah swadaya, lanjutkan kebutuhan hunian layak. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan terus lanjutkan kebutuhan hunian layak, untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Bantuan tersebut melalui Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)/Rumah Swadaya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pada 2022 Ditjen Perumahan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 2,23 triliun. Dana sebesar tersebut, untuk program BSPS dengan target 103 ribu unit rumah tidak layak huni.
“Untuk BSPS hingga saat ini masih ada beberapa perubahan usulan calon penerima bantuan. Dari target 103 ribu unit, yang sudah tertuang dalam Surat Keputusan sebanyak 89 ribu unit. Untuk progres fisiknya sudah terlaksana sebanyak 60.706 unit atau 58,94 persen,” kata Iwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Program BSPS yang dilaksanakan dengan metode Padat Karya Tunai pada 2022 menargetkan terserapnya tenaga kerja sebanyak 206 ribu orang. Hingga saat ini progresnya sudah menyerap sebanyak 121.412 orang.
Program BSPS merupakan stimulan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rumah rendah yang rumahnya tidak layak huni. Dengan dana BSPS tersebut mereka diharapkan berswadaya membangun rumahnya menjadi lebih layak huni.
Iwan menyampaikan, capaian program satu juta rumah pada 2022 yang hingga saat ini sudah mencapai 460.269 unit. Capaian tersebut terdiri dari 82 persen untuk rumah MBR sebanyak 378.983 unit dan rumah non MBR 18 persen sebanyak 81.286 unit.
“Secara menyeluruh progres keuangan Ditjen Perumahan hingga 28 Juni 2022 sebesar 38,02 persen atau sekitar Rp 2,62 triliun dari alokasi anggaran 2022 sebesar Rp 6,9 triliun dan progres fisik sebesar 33,75%,” tutur Iwan.