LenteraJateng, SEMARANG — Sebagian Jawa Tengah bagian utara terdampak banjir rob Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lakukan penanganan darurat.
Provinsi Jateng bagian utara yang terkena dampak tersebut adalah Kota Semarang, Kota/Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Demak. Banjir rob itu mencapai ketinggian air 210 cm sekitar meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan tim Kementerian PUPR melakukan penanganan darurat banjir rob.
Salah satu penanganan yang tim Kementerian PUPR lakukan adalah menginventarisasi tanggul yang limpas. Serta, apabila ada yang jebol selanjutnya tim PUPR akan memasang jumbo bag sebagai tanggul sementara yang kuat menahan air.
“Kita juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten untuk rencana penanganan darurat serta melakukan pendataan kawasan terdampak, sekaligus mempersiapkan sarana pengendali banjir seperti pompa air dan bahan banjiran,” ucap Adek.
Secara bertahap PUPR akan melakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir mulai dari hulu hingga hilir di sekitar Kota Semarang. Seperti pembangunan Bendungan Jatibarang untuk penanganan hulu. Sedangkan hilir, pembangunan kanal banjir, normalisasi sungai, tanggul rob, stasiun pompa, kolam retensi, Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat (KBB).
PUPR juga telah membangun limpasan rob tanggul rob sepanjang 2,17 km dari Kampus Unissula, hingga Kali Sringin. Selain itu PUPR tengah melaksanakan pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak sepanjang 27 km yang rencananya akan terintegrasi dengan tanggul laut.
Air Pasang Tinggi Bukan Kerusakan Tanggul, PUPR Lakukan Penanganan Darurat
Kemudian untuk banjir rob yang terjadi pada Senin (23/5/2022) menurut Adek bukan karena kerusakan infrastruktur tanggul rob. Namun Adek menilai banjir rob itu terjadi akibat tingginya air pasang.
Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mencatat data hidrologi pasang surut tinggi muka air laut pada pukul 15.00 WIB mencapai +210 cm Mdpl.
“Alhamdulillah sejak tadi malam pukul 22.00 WIB, ketinggian air pada level +162 cm dpl dan sudah menunjukkan trend menurun,” kata Adek.
Berdasarkan BBWS beberapa wilayah terkena dampak langsung seperti tergenangnya Pelabuhan Tanjung Emas sekitar 30-150 cm. Kemudian Sungai Meduri yang melintas di Kabupaten/Kota Pekalongan meluap hingga menggenangi beberapa pemukiman warga. Jalan di Desa Tegal Dowo, Pasir Sari, Karang Jompo, Pacar, Samborejo, Meduri, Pulosari, dan Mulyorejo terkena genangan air.
Editor: Puthut Ami Luhur