LENTERAJATENG, KENDAL – Petugas perpustakaan SDN 02 Purwosari, Patebon Kendal bawa pulang kambing peranakan Etawa setelah jadi Juara 1 Sayembara Manuskrip Puisi Kendal. Wahyu Indah Puji Lestari meraih Kendal Puisi Award 2023, melalui manuskrip puisi “Wanitaku”.
Ketua Panitia Kendal Puisi Award (KPA) 2023 Bahrul Ulum A Malik menyatakan, tahun ini mengangkat tema puisi (manuskrip puisi) setelah tahun kemarin penyelenggara mengangkat novel. Kegiatan ini harapnya, bisa menjadi ruang ekspresi dan motivasi bagi para penulis di Kendal, khususnya yang masih berusia 35 tahun ke bawah.
“Alhamdulillah, dari sisi kuantitas, peserta lomba tahun ini meningkat ketimbang tahun lalu. Jika tahun lalu ada 4 peserta sayembara novel, tahun ini ada 8 penyair muda yang mengirimkan manuskrip puisinya,” kata Bahrul Ulum, di sela Pengumuman Sayembara KPA 2023, Minggu (29/10/2023).
Ia menambahkan, kegiatan KPA 2023 ini terselenggara berkat gotong royong segenap pihak. Termasuk hadiah, berupa hewan ternak juga merupakan gotong royong antar komunitas penyelenggara dan pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat dan turut menjadi ruang untuk menggiatkan literasi dan sastra di Kendal,” tutur pria yang sehari-hari sebagai Kepala MI NU 04 Kumpulrejo Kaliwungu.
Anggota Dewan Juri Setia Naka Andrian menyatakan, secara umum peserta KPA 2023 mempunyai kelebihan dan kelemahan. Tetapi semua peserta, memiliki energi yang besar sehingga bisa menyelesaikan naskahnya masing-masing.
“Para peserta masih perlu untuk lebih keras lagi untuk menempa imajinasinya, mengolah tema, mencipta bentuk, serta beberapa bangunan lain dalam puisi,” tutur penyair dan dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Semarang.
Sementara Muslichin, anggota Dewan Juri lainnya, berharap kepada para pemenang dan peserta, terutama peserta yang masih belum beruntung, tetap berusaha untuk berkarya sebaik mungkin. Ia berpesan, seluruh peserta terus membaca, melihat, dan merasakan fenomena di sekeliling, baik yang mikro dan makro agar tercipta pengalaman batin yang bisa dituangkan dalam puisi.
“Siapa tahu ke depan bisa menjadi juara. Toh, batasan kualitas yang menang dan belum tipis saja. Hanya kurang beruntung,” tutur Guru SMAN 2 Kendal.
Ia berharap, warga Kendal juga bisa turut berpartisipasi dalam ajang Kendal Novel Award pada tahun berikutnya.
Pemenang Wahyu Indah Puji Lestari mengaku, tak menyangka manuskrip puisinya yang berjudul “Wanitaku” akan mendapat nilai terbanyak dari Dewan Juri.
“Sangat kaget. Tak menyangka berkat puisi saya dapat kambing etawa. Mimpi pun tidak,” kata Puji sembari tersenyum semringah.
Puisinya bertema Perempuan, Perempuan yang berelasi dengan keluarga, Tuhan, dan sesama manusia. Tentang perempuan yang ingin terus menjadi terbaik baik siapapun dan dalam setiap aktivitas apapun, khususnya bagi suami dan keluarganya.
Saat ditanya akan diapakan hadiah kambing itu, Wahyu mengaku, akan dipelihara bersama suami, Akhmad Yakub. Karena kebetulan suaminya juga sedang berangan-angan ingin memelihara kambing seperti beberapa saudaranya di kampung.
Saat ini aktivitas Wahyu bekerja sebagai petugas perpustakaan di SDN 02 Purwosari, Patebon Kendal. Selama 7 tahun ke belakang, ia juga menjadi petugas perpustakaan di Sekolah Alam Aulia Kendal.
Lulusan S1 Jurusan Perpustakaan Universitas Terbuka ini, mengaku, keranjingan menulis puisi sejak 2015 silam. Saat itu, ia mulai bekerja di pabrik PT Sami Semarang (perakitan kabel mobil).
“Saya mulai produktif menulis puisi saat kerja di pabrik. Setelah itu malah mulai jarang. Dan, adanya sayembara KPA ini, membuat saya semangat mencipta puisi lagi,” tutur perempuan yang mukim di Dusun Jetakan RT 02 RW 01 Desa Kalirejo, Kangkung Kendal.
Tak hanya mengurusi buku-buku di perpustakaan tempatnya bekerja, ia juga aktif dalam beberapa organisasi di bidang literasi. Antara lain, Komunitas Bisa Menulis Kendal, komunitas Mak Sulis, Read Aloud Kendal, dan Hebat Community (Home Education Basic Akhlak and Talent).
Pengumuman pemenang Kendal Puisi Award dibacakan anggota Dewan Juri Muslichin, di Teras Budaya Prof Mudjahirin Tohir, Kaliwungu.
Selengkapnya, hasil penilaian Dewan Juri yang terdiri dari Ahmadun Y Hervanda (Sastrawan asal Kaliwungu yang juga koordinator juri), Muslichin (penulis dan guru), dan Setia Naka Andrian (penyair dan dosen UPGRIS).
Juara I Wahyu Indah Puji Lestari asal Kangkung dengan manuskrip puisi berjudul Wanitaku, Juara II Cipto Roso asal Kaliwungu (Entitas Menuju Pulang), dan Juara III Agnes Wilis Prawismi asal Weleri (Padhang Bulan). Sementara, Naskah Menarik Perhatian Juri, diraih oleh Nalendra Ajib Afisaputra asal Patebon (Jawoh) dan Waliyah Lulu Millaty asal Kaliwungu (Pancarona).
Hadiah kedua, ketiga, dan naskah menarik Dewan Juri masing-masing mendapat hadiah sepasang kelinci, sepasang ayam kampung, dan seekor bebek. Selain hadiah hewan ternak, para juara juga mendapatkan: plakat, piagam penghargaan, dan bingkisan dari pendukung acara berupa kain batik Kendal Textile dan paket buku dari penerbit di Kendal.
Kendal Puisi Award (KPA) 2023 diselenggarakan secara gotong royong oleh Komunitas Lerengmedini (KLM) Boja, Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK), Sangkar Arah Pustaka dan Jarak Dekat Art Production, Kangkung Kendal. Penjaringan naskah dari peserta dilakukan sejak awal tahun 2023 dan berhasil menjaring 8 karya peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Sebelum pengumuman diisi dengan pertunjukan monolog Hatta Lovanazetta Kaisar (Siswa SDN 01 Pegulon Kendal) dengan lakon “Kiai Akrobudin”, Rebana Annahla dari MI NU 04 Kumpulrejo Kaliwungu dan Tari Sufi Kaliwungu, Musikalisasi Puisi Paradoks, Dongeng “Asal Usul Kaliwungu” oleh Meysha Angelica Azzahra, dan Musik Akustik SinLanPin.