LenteraJateng, JAKARTA – Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) terus genjot pembangunan Bendungan Jragung, guna mendukung kedaulatan pangan dan ketahanan air di Jawa Tengah.
Sebelumnya Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Logung di Kudus, Gondang di Karanganyar, Pidekso di Wonogiri dan terakhir Randugunting di Blora.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai irigasi ke lahan pertanian terus terjaga. Selain sebagai, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.
“Pembangunan bendungan kemudian mengikuti pembangunan jaringan irigasinya. Sehingga ada suplai air yang berkelanjutan dari bendungan. Petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri Basuki.
BACA JUGA
- Bangun Underpass Simpang Joglo Kota Surakarta Akhir 2022, Kementerian PUPR: Perlancar Arus Logistik Surabaya – Jakarta
- Menteri Basuki Ingin MBR Punya Rumah Layak Huni, Kementerian PUPR Salurkan Subsidi Perumahan dengan 38 Bank
- Rehabilitasi Bangunan SD Negeri 3 Nglinduk Grobogan Selesai, Dapat Bantuan Kementerian PUPR
Bendungan Jragung memiliki kapasitas tampung 90 juta meter kubik dan luas genangan 503,1 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.
Pembangunan Jragung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Pengerjaaanya mulai akhir 2020, melalui tiga paket pekerjaan yang targetnya selesai akhir 2023.
Total pengerjaan Bendungan Jragung sebesar Rp 2 triliun. Paket I pengerjaannya oleh PT Waskita Karya dengan nilai Rp 806,3 miliar, progress fisik mencapai 5,7 persen pada 26 Desember 2021. Paket II pengerjaannya oleh PT Wijaya Karya-PT BRP dengan nilai Rp 758 miliar dan progresnya mencapai 6.7 persen. Dan Paket III oleh PT Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa senilai Rp 735,9 miliar dengan kongres 4,28 persen.
Kementerian PUPR Terus Genjot Pembangunan Bendungan Jragung yang Berfungsi Selain untuk Irigasi
Secara administrasi Bendungan Jragung membentang di tiga dusun di Desa Candirejo, yakni Dusun Borangan, Sapen, dan Kedung Glatik Pringapus, Kabupaten Semarang. Sumber air bendungan berasal dari Sungai Jragung dengan luas Daerah Aliran Sungai 94 kilometer persegi.
Selain sebagai penyedia air irigasi pertanian, Bendungan Jragung juga bisa sebagai sumber air baku sebesar 1 meter kubik per detik. Air dari bendungan tersebut bisa untuk menyuplai wilayah Semarang, Demak, dan Grobogan.
Dapat mengurangi risiko banjir area hilir, dari 378 menjadi 170 meter kubik per detik atau sebesar 45 persen. Selain mempunyai potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan kapasitas 1.400 kilo watt. Dan pengembangan destinasi wisata air serta argowisata.