LenteraJateng, JAKARTA – Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) targetkan pembangunan ribuan rumah susun (Rusun) dan bantuan stimulan perumahan swadaya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pada tahun 2022 pihaknya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 5,1 triliun. Anggaran sebesar itu, untuk program pembangunan perumahan sebesar Rp 4,9 triliun dan sisanya untuk kebutuhan gaji pegawai dan belanja operasional.
“Anggaran tersebut juga alokasikan sebesar Rp1,98 triliun untuk pembangunan Rusun bagi MBR, Pekerja, ASN, Mahasiswa Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama sebanyak 5.141 unit,” kata Iwan.
Dari total target tersebut, sebanyak 764 unit rusun diperuntukkan bagi MBR, 1.594 unit untuk Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama, 766 unit untuk Perguruan Tinggi, 982 unit untuk pekerja termasuk Rusun Mendukung PEN Batang, dan 1.035 unit untuk ASN/Polri.
Selain rusun, Iwan mengatakan Kementerian PUPR juga mengalokasikan anggaran sebeaar Rp341 miliar untuk target pembangunan 1.823 unit Rusus untuk masyarakat terdampak program pemerintah, terdampak bencana dan daerah tertinggal, terpencil & pulau terluar (3T).
“Rinciannya untuk terdampak bencana sebanyak 1.495 unit sudah termasuk 1.411 Unit Hunian Tetap (Huntap) Bencana Palu Sulawesi Tenggara, 278 unit untuk masyarakat terdampak program pemerintah, dan 50 unit untuk daerah 3T,” tutur Iwan.
Terakhir masih kata Iwan, alokasi anggaran tahun 2022 juga untuk bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) sebagai stimulan bagi pelaku pembangunan rumah untuk membangun rumah MBR sebesar Rp185 miliar sebanyak 20.500 unit.
Sedangkan untuk capaian tahun 2021, Iwan menyebutkan dengan alokasi anggaran Rp9,02 triliun, Ditjen Perumahan berhasil membangun 7.024 unit rusun dari target 7.190 unit, 3.311 unit rusus dari target 5.341 unit, penyaluran bantuan BSPS untuk 127.091 unit rumah tidak layak huni, dan bantuan PSU untuk 25.765 unit rumah.
“Sementara untuk capaian program Sejuta Rumah Tahun 2021 sebanyak 1.105.707 unit atau 100,06 persen terdiri dari 826.500 unit atau 74,75 persen rumah MBR dan 279.207 unit atau 25,25 persen rumah non MBR,” tutur Iwan.