LENTERAJATENG, YOGYAKARTA – Komisi B DPRD Jateng berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Provinsi tersebut, dapat meniru pengelolaan Taru Martani, milik Pemerintah DIY. Ketua Komisi B DPRD Jateng Sumanto menyampaikan hal tersebut, usai mengunjungi industri tembakau Taru Martani, Kamis (2/2/2023) lalu.
Kunjungan yang dilakukan Komisi B DPRD Jateng tersebut, untuk melihat bagaimana pengelolaan industri tembakau di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi setempat.
Industri Taru Martani merupakan pengolahan tembakau, yang menghasilkan produk Cerutu dan Tembakau Iris Saus (Saus). Setiap tahun, dapat menghasilkan 5 juta cerutu di mana 70 persen dikirim untuk memenuhi pasar luar negeri.
“Pabrik Cerutu Taru Martani, tidak hanya mengolah tembakau menjadi Cerutu dan TIS, tetapi juga terbuka untuk wisatawan,” kata Sumanto.
Pabrik Taru Martani sudah ada sejak 1918, bangunannya ditetapkan oleh Pemerintah DIY sebagai cagar budaya sehingga menarik untuk dikunjungi dan menjadi destinasi wisata.
Dari ekspor tersebut, Taru Martani mampu menghasilkan Rp 10 sampai Rp 13 miliar setahun. Keuntungan tersebut, masih didukung dengan adanya kunjungan wisata di Pabrik Taru Martani.
“Tembakau mereka mengambil sebagian dari Jateng dan sebagian lainnya dari Jatim,” tambahnya.
Dari hasil peninjauan itu, ia berharap sejumlah BUMD yang dimiliki Pemprov Jateng dapat meniru pola pengelolaannya. Mengingat banyak BUMD milik Pemprov Jateng yang menggunakan bangunan-bangunan peninggalan Belanda, rata-rata bergerak di sektor pertanian.
“Harapannya, Jateng juga bisa meniru karena kita juga banyak memiliki gedung-gedung heritage. Dari situ, pengelolaannya bisa dibenahi agar lebih profesional guna mendorong ekonomi daerah,” tutur Sumanto.
Sebagai informasi, Taru Martani adalah salah satu pabrik cerutu yang berlokasi di Yogyakarta. Saat ini, Taru Martani kepemilikannya berada di bawah Pemerintah DIY. Mereka mempekerjakan 270 karyawan dan menghasilkan Cerutu yang dikirim ke luar negeri.
Antara lain negara-negara tujuan ekspor, Belanda, Republik Ceko, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Perancis, Swiss, Australia, Asia dan negara-negara Timur Tengah. (Anf)