LENTERAJATENG, SEMARANG – DPRD Kota Semarang ingin anggaran Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) setempat pada APBD 2024, yang mengalami kenaikan benar-benar tepat sasaran.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono mengatakan, anggaran Disperkim naik dari Rp 290 miliar menjadi sekitar Rp 330 miliar.
Ia berharap, kenaikan anggaran tersebut bisa menambah pelayanan kepada masyarakat.
“Sudah kami cek, betul anggaran paling banyak langsung untuk pelayanan kepada masyarakat, terutama untuk perbaikan sarpras (sarana dan prasarana) lingkungan,” katanya usai rapat koordinasi dengan Disperkim, Kamis (11/1/2024).
Anggaran Disperkim yang cukup besar, yaitu pada anggaran pokok pikiran (Pokir) dewan sebesar Rp 146,5 miliar.
Suharsono memaparkan, anggaran pokir tersebut untuk kegiatan yang bersifat fisik. Ia menyebut, sumber perencanaan tidak hanya rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD), musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), namun juga ada pokok pikiran dewan (pokir).
Seluruhnya masih kata Suharsono, masuk dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD).
“Kami mengusulkan saja aspirasi, terserah dinas yg melaksananakan. Rata-rata ada rentangnya 10 – 15 titik. Selama ini berjalan begitu. dan kami tidak melihat angkanya, itu kewenangan eksekutif,” tutur Suharsono.
Harapannya, titik pengerjaan melalui pokir bisa meningkat. Tak hanya titik, kualitas dan volume proyek fisik melalui pokir juga diharapkan meningkat sehingga anggaran bertambah.
“Sudah dua periode, baru meningkat tahun ini, meningkat titik dan volume. Kami harap besok meningkat lagi bisa 20 – 25 titik,” tuturnya.
Kepala Disperkim Kota Semarang Yudi Wibowo mengatakan, ada beberapa dedicated programs atau program khusus. Antara lain revitalisasi Pecinan senilai Rp 10,5 miliar, rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebesar Rp 15,3 miliar, fasilitasi sanitasi dan pembangunan sarpras sanitasi sebesar Rp 3,4 miliar, fasilitasi sumber air bersih senilai Rp 3,3 miliar.
Yudi menjelaskan, adapun pokir juga masuk dedicated program dengan anggaran sebesar Rp 146,5 miliar.
“Ada yang mengajukan perbaikan lampu, infrastruktur lain seperti jalan, paving, talud, beton. Itu aspirasi dari dewan. Per dewan sekitar Rp 1 miliar,” tuturnya.