LenteraJateng, SEMARANG – Lima embung di DIY selesai pengerjaannya, sebagai upaya Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat) meningkatkan ketahanan pangan. Pembangunan embung dan bendungan di berbagai daerah, juga merupakan upaya meningkatkan daya tampung air.
Kementerian PUPR membangun bendungan maupun embung di berbagai daerah dan lima di antaranya di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Kelima embung tersebut sudah selesai pengerjaan konstruksinya, yaitu Imogiri, Imogiri II, UII II dan Sendangtirto.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyediaan sarana dan prasarana untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan. Menurutnya, di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung.
Uniknya, pembangunan embung mengadopsi kearifan lokal dengan desain menyerupai gunungan wayang. “Embungnya menurut saya bagus dengan desainnya yang artistik melambangkan gunungan wayang,” kata Menteri Basuki.
Masing-masing embung tersebut pembangunannya menggunakan APBN, Embung Imogiri menghabiskan Rp 7,9 miliar, Embung Imogiri II dengan anggaran Rp 12 miliar, Embung Mualimin dengan anggaran Rp 6,1 miliar dan Embung Sendangtirto menghabiskan Rp 8,6 miliar.
Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air dan pengendalian banjir, serta potensi destinasi wisata baru. Selain ada juga embung yang dilengkapi dengan laboratorium mikrohidro, yaitu Embung Mualimin. Kehadiran embung tersebut harapannya dapat memberikan solusi pengairan bagi petani setempat, sehingga mampu mendongkrak hasil tani dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di daerah yang sering mengalami kekeringan. Berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan. Selain itu, embung juga berfungsi untuk me-recharge air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air.
Editor: Puthut Ami Luhur