LenteraJateng, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sampai tingkat kelurahan. Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin mengatakan, akan melaksanakan koordinasi dan pembentukan tim kecil.
“Untuk memecah rencana kegiatan hingga tingkat kelurahan. Upaya tersebut untuk mengejar target penurunan prevalensi stunting, dari 20 persen menjadi 12 persen pada akhir 2022,” kata Salahudin di Kantor Setda setempat, Senin (6/6/2022).
Untuk menurunkan delapan persen itu angkanya cukup besar, sehingga harus memetakannya secara jelas. Titik-titik mana yang perlu perhatian lanjut ketua TPPS Kota Pekalongan tersebut, kemudian menyusun langkah-langkahnya.
Salahudin mengajak, seluruh organisasi perangkat daerah untuk berkontribusi dalam program penanganan stunting di Kota Pekalongan, sesuai tupoksi masing-masing. Sebagai contoh, Gerakan Gemar Makan Ikan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekalongan.
“Jadi semua bergerak, termasuk tadi dukungan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sangat membantu di setiap kelurahan,” tutur Salahudin.
Lebih lanjut, pencegahan stunting harus sejak dini. Yakni mulai dari calon pengantin (prakonsepsi), ibu hamil, ibu pascapersalinan, lalu anak usia 0-59 bulan.
Salahudin berharap, masyarakat dapat mendukung langkah Pemkot Pekalongan, menurunkan angka stunting untuk generasi emas pada 2045.
“Ada dua upaya yang harus lakukan, upaya pencegahan untuk yang belum lahir. Kedua yang sudah ada bisa arahkan untuk tumbuh kembang yang baik. Supaya bisa menjadi generasi yang unggul,” tuturnya.
Penurunan Stunting di Seluruh Kota Pekalongan, Bentuk Tim Percepatan
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto menjelaskan, kegiatan rembuk stunting merupakan salah satu dari delapan tahapan aksi konvergensi. Pembentukan TPPS hingga tingkat kelurahan, menjadi bentuk dukungan dari pemkot, sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
Budi menyatakan, fokus penurunan angka stunting tidak hanya pada 10 kelurahan yang menjadi lokus, tetapi juga semua daerah yang ada di Kota Pekalongan.
Budi menyebutkan angka stunting di Kota Pekalongan sebesar 20.6 persen. Setiap tahun, angka tersebut targetkan dapat turun sebesar tiga persen.
“Semua kelurahan harus berperan dari mulai tingkat bawah kelurahan, dan tentunya mendapat dukungan oleh seluruh komponen, di tingkat kecamatan, maupun di tingkat kota,” tuturnya.