LenteraJateng, KLATEN – Berkat Juwita stunting di Klaten turun, setidaknya di Juwiring. Juwita merupakan program yang Puskesmas setempat ciptakan untuk mengurangi angka stunting serta kematian ibu dan bayi di wilayah tersebut.
Lalu apa itu Juwita, merupakan kependekan dari Juwiring Tanggap Seribu Hari Pertama Kehidupan. Ini merupakan inovasi dari petugas kesehatan di wilayah tersebut, agar angka stunting serta kematian ibu dan bayi menurun.
Menurut Nutrisionis Puskesmas Juwiring Sri Sugiyanti, program tersebut sudah ada sejak 2013 lalu sebagai upaya mereka menurunkan stunting. Selain, menurunkan bayi lahir dengan berat rendah, serta mengurangi resiko kematian ibu dan anak.
“Program ini juga mengawal, ibu hamil sampai 2 tahun umur bayi. Seribu hari kehidupan pertama atau Golden Age, usia emas,” kata Sri Sugiyati.
Kerja Juwita Buat Stunting Klaten Turun
Bagaimana Juwita ini bekerja, yaitu dengan membentuk kampung-kampung Juwita di 19 desa yang ada di Kecamatan Juwiring Klaten. Tujuannya adalah mengawal dan memberi edukasi mulai dari remaja, pra nikah atau calon pengantin, kelas ibu hamil, hingga melahirkan dan sampai anak berusia 2 tahun.
“Semua terlibat, mulai dari tenaga kesehatan, relawan dan masyarakat di tiap desa,” tambahnya.
Mereka lanjutnya, mulai dari memberi tablet penambah darah kepada remaja putri saat menstruasi, edukasi pra nikah dan berkunjung ke ibu hamil untuk skrining. Selain, melakukan pengawalan di tingkat Puskesmas atau ke Rumah Sakit jika terjadi resiko.
“Kami juga memberikan demo pemberian makan bayi yang sehat, baik saat masih ASI eksklusif maupun setelahnya,” tuturnya.
Bagi yang mengikuti kelas ibu hamil, maka akan diberi sertifikat dari Puskesmas Juwiring. Selain sertifikat, ibu hamil yang mengikuti kelas tersebut juga akan diwisuda setelahnya.
Inovasi ini mendukung Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng membuahkan hasil. Secara presentase angka stunting dan berat bayi lahir rendah menurun. Sedangkan kesadaran ASI eksklusif dan kesadaran inisiasi menyusu dini meningkat.
“Angka Kematian bayi lahir juga turun. Awalnya empat kasus sebelum ada program ini, sekarang hanya satu kasus,” tuturnya.
Semua ini berkat Juwita sehingga membuat angka stunting di Klaten turun. Ia berharap, Juwita mampu menginspirasi daerah lain dalam mengurangi angka stunting, kematian ibu dan bayi.
Editor: Puthut Ami Luhur