LenteraJateng, SEMARANG – Jual beli lapak Pasar Johar muncul di permukaan, dugaan tersebut menguat usai rapat dengar pendapat dengan pedagang pasar.
Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Juan Rama menyatakan, adanya dugaan praktik jual beli dan penguasaan lapak pedagang Pasar Johar yang telah membuat orang yang punya hak lapak tersingkir.
Seluruh Komisi B menerima laporan tersebut dari paguyuban pedagang Pasar Johar. Mereka mengeluh kepada wakil rakyat Kota Semarang karena pembagian lapak tidak sesuai dengan sebelum pasar tersebut terbakar.
“Para pedagang juga menyampaikan, ada pedagang yang bukan asli Pasar Johar justru sudah mendapat lapak,” tuturnya.
Politisi PKB itu meminta kepada dinas terkait, untuk membersihkan oknum-oknum pegawainya yang terindikasi melakukan jual beli lapak Pasar Johar.
“Khususnya Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk membersihkan oknum-oknum pegawainya. Sesuai dari laporan pedagang, mereka seolah-olah menguasai Pasar Johar,” tuturnya.
Ia ingin, pengaturan ulang penataan pedagang Pasar Johar dengan melibatkan seluruh pelaku usaha di sana. Terutama penghuni lama di pasar yang Januari ini Presiden Joko Widodo resmikan.
Presiden Joko Widodo meresmikan Pasar Johar, pada Rabu (5/1/2022) lalu. Desain Pasar Johar oleh arsitek Belanda Herman Thomas Karsten. Pasar yang merupakan cagar budaya tersebut mengalami kerusakan setelah mengalami kebakaran pada 2015 silam.
Pemerintah kemudian melakukan revtalisasi melalui Kementerian PUPR.
Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia M Mujiburrohman menilai, perlu ada sanksi tegas kepada oknum pegawai yang bermain.
editor : Puthut Ami Luhur