LenteraJateng, SEMARANG – Gibran raih elektabilitas tertinggi sebagai Gubernur Jateng dari hasil survei Pilgub Jateng 2024. Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bidang Politik Abang Baginda MMH mengatakan, secara prinsip pihaknya percaya dan menghormati hasil survei dan lembaga survei.
Ia menambahkan, metodologi survei pasti ilmiah. Dalam setiap Pilkada, PDI Perjuangan, juga menggunakan survei sebagai pertimbangan umtuk menentukan strategi politik.
Tetapi Baginda melihat ada kejanggalan pada survei Charta Politika, Pilgub Jateng (8/1/2022).
Kejanggalan-kejanggalan pada 28 September-3 Oktober 2021 yang lalu. Tapi pengumuman hasil survei baru Januari 2022.
“Padahal situasi politik sangat dinamis, situasi sekarang sudah jauh berbeda dengan dulu. Ini bisa disebut kebohongan publik,” kata Baginda, di Semarang, Sabtu (8/1/2022).
Keganjilan lain lanjut Baginda, tampak pada adanya tokoh yang muncul namanya dalam elektabilitas namun tak muncul di angka popularitas. Misal, nama Wali Kota Salatiga Yulianto.
“Bagaimana mungkin namanya muncul di elektabilitas tetapi popularitasnya tidak ada. Logikanya orang dikenal dulu baru dipilih. Ini aneh, ganjil, dan ngawur,” tuturnya.
Dia menilai, saat ini masyarakat Jateng belum begitu memikirkan perhelatan Pilgub 2024. Sebab konsentrasi masyarakat lebih fokus pada pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Apalagi saat ini muncul varian baru Omicron.
Hasil Survei Charta Politika Tempatkan Gibran Raih Elektabilitas Tertinggi
Hasil survei Pilgub Jateng menempatkan Gibran Rakabuming Raka meraih elektabilitas tertinggi sebagai Calon Gubernur Jateng pada 2024. Survei oleh Charta Politika Indonesia menyebutkan Wali Kota Surakarta tersebut meraih elektabilitas 34,8 persen.
Bahkan elektabilitas Gibran unggul jauh di atas tokoh lainnya, termasuk Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi).
Setelah Gibran, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, dengan 9,3 persen dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dengan perolehan 6,9 persen.
Kemudian tokoh lain yang masuk bursa yaitu mantan Wagub Jateng Rustriningsih dengan elektabilitas 3,8 persen, Bupati Banyumas Achmad Husein 3,8 persen, dan Wali Kota Salatiga Yulianto 1,5 persen.
Survei menggunakan metode wawancara tatap muka pada 800 responden dengan metode sampling multistage random sampling dan margin error 3,46 persen.
“Pilkada Jateng nanti sepertinya akan menjadi isu nasional lagi kalo lihat hasil survei terbaru. Nama Gibran jauh di atas nama-nama lain termasuk walkot Semarang dan wagub incumbent sekalipun. Akan beda ceritanya kalo di survei Pilkada DKI. Isu politik dinasti potensi jadi beban,” tulis Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam akun twitternya.