LENTERAJATENG, BREBES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes mendapat predikat terbaik pertama penurunan stunting se-Indonesia. Predikat tersebut dalam bentuk penghargaan sebagai Juara 1 Daerah Terbaik se-Indonesia Early Childhood Care Nutrition and Education (ECCNE) Award.
Kepala Baperlitbang Brebes Apriyanto Sudarmoko menyatakan, ECCNE adalah penghargaan yang diberikan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization-Regional Centre for Food and Nutrition atau Organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara, untuk keberhasilan daerah dalam penurunan stunting, melalui implementasi Program Anakku Sehat dan Cerdas di Indonesia.
ECCNE Award tahun 2023 diberikan kepada tiga daerah terbaik di Indonesia, yaitu Brebes, Bangka dan Lombok Timur. Tim Panelis penilaian ECCNE Award 2023 terdiri dari para pakar independen, yang berasal dari perguruan tinggi, Kementerian Pendidikan, Kementerian Pendidikan, BKKBN, dan para ahli di bidangnya.
“Kami patut bersyukur, berkat partisipasi aktif seluruh masyarakat, dunia usaha, dan seluruh stakeholder, bisa mendapatkan penghargaan dalam upaya penurunan stunting,” kata Apriyanto.
Selain mengeluarkan peraturan-peraturan, Pemkab Brebes juga melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan dan menanggulangi masalah stunting. Di antaranya pelatihan pendidik PAUD dengan menggunakan modul Anakku Sehat dan Cerdas, baik secara daring maupun luring, di semua desa/kelurahan se- Brebes. Kemudian, pembuatan modul Anakku Sehat dan Cerdas, dan penyusunan buku pedoman panganan lokal.
Selain itu, ada pula program pemberian makanan tambahan melalui Gerakan Minum Susu dan Makan Telur (Gerimis Telur), Gerakan Makan Ikan (Gemarikan), Perias Cegah Stunting (Rias Canting), Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), Aplikasi E- Stunting Sambang, dan yang terkini adalah Gerakan Atasi Stunting Donasi Telor (Gaspol).
“Selain itu, kami juga menguatkan kemitraan dengan nonpemerintah dan dunia usaha,” tambah Apri.
Berdasarkan data dari aplikasi E-Stunting Sambang, secara keseluruhan dampak yang terlihat dari berbagai upaya yang telah dilakukan, adalah penurunan jumlah bawah dua tahun (baduta) stunting. Pada Februari 2023, sebanyak 3.048 baduta tercatat mengalami stunting. Jumlah tersebut berkurang menjadi 395 baduta pada Agustus 2023.
Sementara itu, sampai Agustus, secara bertahap ada 600 baduta yang diberikan pemberian makanan tambahan (PMT), 313 baduta mendapatkan Gaspol, dan sebanyak 300 baduta diberikan program konsultasi dan pendampingan.
“Kami harus terus berkomitmen untuk menjadikan Brebes zero stunting, dan memastikan bahwa generasi emas Brebes lebih berkualitas dan berintegritas, serta memiliki daya saing,” tutur Apri.