LenteraJateng, SEMARANG – Unika Soegijapranata jadi tuan rumah Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) 2022. Pesparawi kali ini, pertama kali selenggarakan secara luar jaringan setelah pandemi Covid-19. Perparawi atau Pesta Paduan Suara Mahasiswa selenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek.
Pesparawi adalah suatu kompetisi tingkat nasional yang pesertanya merupakan paduan suara mahasiswa, dari berbagai kampus di Indonesia. Dalam Pesparawi, paduan suara menyanyikan lagu-lagu gerejawi umat Kristen Katholik maupun Protestan.
Ketua Panitia Pesparawi 2022 Vellauriga Aristiana mengatakan, ada 34 tim paduan suara mengikuti kegiatan ini dan melibatkan 1.600 mahasiswa se-Indonesia
“Tema kali ini Sing with Joy, peserta paling barat dari Medan dan timur dari Merauke,” kata Vellauriga, Sabtu (5/11/2022).
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Unika Soegijapranata Dr Berta Bekti Retnawati menyatakan, memberikan kesempatan semua mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini. Satu di antaranya yang menarik, Ketua Panitia Pesparawi adalah mahasiswa muslim yang berkuliah di Unika Soegijapranata dan aktif dalam Gratia Choir.
“Ini menegaskan, urusan perbedaan bagi kami di Unika Soegijapranata sudah selesai. Perbedaan ini justru bisa merajut persatuan dalam konteks internal kampus maupun dalam berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Berta menilai, pelaksanaan Pesparawi ke-XVII merupakan anugerah bagi Unika Soegijapranata jadi tuan rumah. Bertindak sebagai tuan rumah, pihaknya berkesempatan memperluas jejaring antarmahasiswa se-Indonesia.
“Meskipun ini melekat pada kegiatan nonakademis, namun justru diharapkan bisa meningkatkan soft skill mahasiswa. Karenanya, pihak kampus siap mendukung pelaksanaan acara ini secara optimal,” tuturnya.
Juri yang terlibat pada kompetisi ini antara lain Prof Perry Rumengan (Universitas Negeri Manado), Dr AG Sudibyo (Universitas Indonesia), Ester Lirawati Gunawan MA (Profesional), dan Agastya Rama Phd (Universitas Kristen Satya Wacana) serta Hwa Sook Hwang (Profesional).
Sementara itu, maskot yang diusung pada acara itu yakni Warak Ngendog, yang merupakan ikon Kota Semarang. Ikon Warak Ngendog ini menggambarkan simbol persatuan etnis Kota Semarang.