LENTERAJATENG, SEMARANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengukuhkan sekaligus 15 guru besar.
Pelaksana Tugas (Plt) Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr Nizar Ali, MAg menyampaikan rasa bahagia dan bangga atas pengukuhan guru besar.
“Bertambahnya guru besar ini diharapkan memberikan dampak besar dan peningkatan kualitas UIN Walisongo agar memiliki daya saing nasional dan internasional,” harapnya.
Lima belas guru besar tersebut nantinya yang siap menguatkan Mutu Akademik UIN Walisongo Semarang.
Guru besar menjadi pilar utama perjalanan akademis, keberhasilan mereka diharapkan menjadi isnpirasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
“Setiap lahirnya profesor, tutur kata profesor adalah ilmu yang mengandung teori,” pesannya.
Tindak tanduk guru besar merupakan suri tauladan bagi kita semua.
Peran Guru Besar dalam Perguruan Tinggi sangat penting, tidak hanya mengajar tapi juga komitmen dan tekad dalam akademik, riset dan pengabdian masyarakat.
Prof Nizar yang juga merupakan Sekertaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia menambahkan harapannya agar guru besar menjadi kepala program studi (kaprodi).
Pasalnya, guru besar merupakan pihak yang memiliki otoritas tertinggi ilmu pengetahuan tertentu.
“Nantinya akan membawa penguatan di program studi dan forum intelektual,” tambahnya.
“Saat ini UIN Walisongo memiliki 39 Guru Besar diberbagai bidang keilmuan, keberadaan Guru Besar baru memperkuat visi UIN Walisongo,” tambah Prof Nizar.
Ia juga menerangkan, visi UIN Walisongo sebagai Universitas Islam Riset Terdepan Bebasis Unity of Sciences untuk Kemanusiaan dan Peradaban Tahun 2023.
Pengukuhan seluruh Guru Besar dilaksanakan di Aula 2 Kampus 3 Gedung Gedung Prof Tgk Ismail Yaqub, Kampus Tambakaji, Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang pada Kamis (30/11/2023).
Pengukuhan dipimpin langsung oleh Plt Rektor UIN Walisongo.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Prof Dr Hamdan Said dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM), Maha Guru Besar Prof Dr Irwan Abdullah, Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr S Martono, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Prof Dr Abdurrohman Kasdi Lc MM, Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan Prof Dr H Zaenal Mustakim MAg, dan Rektor Udinus Prof Edi Noersasongko.
Seluruh guru besar akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul ‘Dari Cendekiawan Untuk Kemanusiaan dan Peradaban’.
Kelima belas guru besar yang dikukuhkan dari berbagai bidang baik keagamaan maupun non keagamaan.
Yang dikukuhkan yakni Prof Dr H Abdul Kholiq MAg, sebagai Guru Besar Bidang Antropologi Pendidikan Agama.
Prof Dr H Sholihan, MAg, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat Islam.
Bidang Hukum Islam, guru besar yang dikukuhkan ialah Prof Dr H Nur Khoirin MAg.
Prof H Abu Hapsin MA PhD sebagai Guru Besar Besar Hukum Islam.
Prof Dr Ahwan Fanani MAg sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemikiran Hukum Islam.
Bidang Pendidikan, guru besar yang dikukuhkan aiaalah Prof Dr H Rahardjo, MEd St, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan.
Prof Dr H Abdul Rohman MAg, sebagai Guru Besar Bidang ilmu Pendidikan Islam.
Prof Dr Ikhrom MAg, sebagai Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam.
Prof Mahfud Junaedi MAg, Guru Besar Ilmu Pendidikan Islam.
Guru besar bidang Keagamaan yang dikukuhkan ialah Prof Dr Akhmad Arif Junaidi MAg, sebagai Guru Besar Ilmu Tafsir
Prof Dr Hj Yuyun Affandi Lc MA, sebagai Guru Besar Ilmu Tafsir
Prof Dr H Awaludin Pimay Lc MAg, sebagai Guru Besar Ilmu Dakwah.
Tidak hanya dibidang keagamaan, guru besar juga memberikan penguatan dibidang umum.
Beberapa d iantaranya adalah Prof Dr Ali Murtadho, MPd, sebagai Guru Besar Bidang Bimbingan dan Konseling Islam. Prof Ali merupakan Guru Besar Bimbingan dan Konseling Islam pertama di Indonesia dan satu-satunya di UIN Walisongo.
Ada pula Prof Dr Baidi Bukhori SAg MSi, sebagai Guru Besar Ilmu Psikologi dan Prof Dr Hj Misbah Zulfa Elisabeth MHum, sebagai Guru Besar Antropologi.