LenteraJateng, SEMARANG – Pengenalan kota dapat melalui produk kuliner dari berbagai ciri khas. Kota Surakarta atau lebih dikenal Solo, merupakan satu di antara daerah yang banyak ragam panganannya.
Ketua Tim Kedaireka Dhiyan Khrisna Wardhani ST MUE menyatakan, daerah pariwisata tidak akan pernah lepas dari pemasaran kuliner khasnya. Sehingga, pengembangan kuliner khas setempat, bisa menjadi nilai tambah bagi pariwisata kota, Solo khususnya.
“Banyaknya bisnis kuliner yang berkembang di sana mampu meningkatkan daya tarik pariwisata, khususnya di bidang kuliner,” kata Dhiyan.
Ia melanjutkan, dari hasil Forum Group Discussion (FGD) dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menghasilkan kesepakatan bahwa produk yang akan dipasarkan harus benar-benar berkualitas. Maka, untuk mendapatkan kualitas produk pangan tersebut perlu bahan baku yang bermutu, proses produksi yang baik.
“Lengkapi dengan kemasan produk yang aman dan sesuai untuk pangan, komposisi gizi dan umur simpan,” tuturnya.
Penyimpanan sesuaikan dengan karakteristik bahan dari produk tersebut guna meningkatkan kualitas. Proses penggunaan dan penyimpanan produk pangan juga perlu perhatian, dengan mempertimbangkan metode teknik Fisrt In First Out.
Pertimbangan pembelian produk pangan masih kata Dhiyan, juga berdasarkan harga, jenis dan kualitas kemasan, serta informasi umur simpan dan nilai gizi. Sehingga, pada produk dalam kemasan perlu mencantumkan klaim halal, informasi nilai gizi, kode produksi, komposisi bahan dan batas kadaluarsa.
“Sebagian besar, produk UMKM Kota Solo juga memiliki batas tanggal kadaluarsa yang tentukan secara mandiri. Supply bahan baku perlu dipertimbangkan agar terjamin kontinuitasnya,” tutur Dhiyan.
Melalui penelitian ini Dhiyan Krishna dan rekannya, mengajak UMKM ikut dalam FGD di Balai Kelurahan Purwosari, Solo, Sabtu (24/9/2022). Kegiatan ini untuk mengetahui pendapat atau opini dari pelaku UMKM terkait kualitas produk pangan, pengetahuan tentang umur simpan, kemasan dan informasi yang perlu dicantumkan dalam kemasan.
“FGD dilaksanakan sebagai tahap awal kegiatan, untuk mengumpulkan data terkait produk UMKM dan pengetahuan para pelakunya. Setelah kegiatan ini, nantinya akan dilanjutkan ke pelatihan yang memang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM di Kota Solo,” tuturnya.
Tim Kedaireka Unika Soegijapranata saat ini sedang melaksanakan penelitian yang mengarah kepada kemajuan kota Solo. Pengadaan program penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan Matching Fund Kedaireka tahun 2022 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Adapun penelitian tersebut mengenai “Pengembangan Identitas Kota Solo Sebagai Kota Pariwisata Melalui Peningkatan Kualitas Kuliner”. Penelitian ini beranggotakan Dhiyan Krishna Wardhani ST MUE, Dr A Rika Pratiwi MSi, Mellia Harumi SSi MSc, Louis Cahyo Kumolo Buntaran SDs MM, mahasiswa prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan (RIL), dan Teknologi Pangan (TP) Unika Soegijapranata.