LenteraJateng, SEMARANG – Sebagai keberlanjutan atas evaluasi dan pengabdian kepada masyarakat sejak awal Desember 2022, tim pengabdian Unika Soegijapranata lakukan penyuluhan kepada masyarakat tani di Jatirejo Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (24/3/2022).
Ketua Tim Pengabdian Florentinus Budi Setiawan MSc menyatakan, memberikan penyuluhan tentang penerapan teknologi tepat guna untuk Kelompok Tani Rejo Jatirejo.
“Pengabdian tim dosen Unika Soegijapranata ini muncul untuk menjawab kebutuhan petani yang memiliki permasalahan jagung yang tidak bisa kering bila musim penghujan,” kata Florentinus Budi Setiawan dalam laman resmi unika.ac.id.
Tim pengabdian tersebut bertujuan membantu kelompok Tani Rejo yang baru saja melakukan panen raya jagung. Mereka menemui kendala, mulai dari jagung yang tidak bisa kering atau berjamur saat musim hujan dan persoalan lainnya.
“Berdasarkan keprihatinan tersebut, tim pengabdian dosen Unika Soegijapranata mencoba memberikan alat bantu untuk produksi jagung, berupa mesin pipil jagung, mesin pengering tenaga surya atau Solar Tunnel Drier (STD), alat pendukung untuk proses olahan produk jagung, serta pelatihan budidaya jagung yang tepat,” tuturnya.
Ia melanjutkan, alat STD juga sangat cocok digunakan di Indonesia yang merupakan negara tropis yang kaya akan panas matahari.
“Cocok untuk masyarakat, perawatannya mudah dan membuatnya juga tidak sulit sedangkan manfaatnya besar,” tambahnya.
Sementara Bendahara kelompok Tani Rejo Mohammad Nasruddin menyambut baik adanya tim pengabdian kepada masyarakat Unika Soegijapranata. Ia menyatakan, saat musim panen biasanya secara bersamaan dengan musim hujan sehingga para petani merasa sangat kesulitan untuk pengeringan.
“Kebetulan Tim Pengabdian dari Unika Soegijapranata menawari alat pengering, tentu kami sambut baik tawaran tersebut,” tuturnya.
Dengan adanya alat STD ini, pendapatan para petani harapannya terus meningkat dan mencapai kesejahteraan.
“Kami berharap tim pengabdian UnikaSoegijapranata terus melakukan pendampingan dan bisa untuk komoditi lainnya,” tuturnya.
Editor: Puthut Ami Luhur