LENTERAJATENG, SEMARANG – Sepatu petugas pemadam kebakaran (Damkar) meleleh saat coba padamkan api, saat proses pemadaman sampah yang terbakar. Hal itu terjadi, saat kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, beberapa saat lalu.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku, sepatu yang dipakai oleh petugas Damkar saat berusaha memadamkan api di TPA Jatibarang meleleh. Untuk itu, petugas perlu dibelikan sepatu yang bisa menahan panas lebih baik.
“Kemarin sepatu seperti yang dipakai ini, masuk ke sampah meleleh,” kata wanita yang akrab disapa Ita.
Selain sepatu, Wali Kota Ita juga meminta agar petugas Damkar dibelikan baju dan helm, serta peralatan lain yang dibutuhkan ketika terjadi kebakaran. Mulai dari peralatan yang dikenakan di tubuh petugas Damkar sampai dengan peralatan lainnya, selang, pipa dan lain sebagainya.
Dinas Damkar Kota Semarang, mendapat alat-alat untuk memadamkan kebakaran yang baru sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal. Pembelian peralatan ini, melalui pencairan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang diinisiasi Wali Kota Ita.
“Alhamdulillah, semua kebutuhan dari Damkar bisa terpenuhi, sudah datang semua. Bisa dicek ke Damkar, sehingga dapat membuat semakin semangat dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” tuturnya.
Sebelumnya, sempat terjadi kebakaran di TPA Jatibarang, pada Senin (18/9/2023). Kemudian kebakaran terjadi lagi masih di wilayah TPA Jatibarang dengan lokasi yang berbeda, pada Jumat (22/9/2023).
Dalam upaya pemadaman tersebut, Damkar terkendala transportasi dan beberapa alat pemadam kebakaran yang rusak. Sehingga, kurang maksimal dalam penanganan kebakaran dan pelayanan kepada masyarakat.
Ita berharap, Damkar dapat memaksimalkan anggaran tersebut karena kondisi saat ini masih terjadi El Nino. Ia juga berharap, tidak terjadi lagi kebakaran di tengah kemarau panjang.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Nurkholis menjabarkan, anggaran BTT yang baru saja dibelanjakan oleh Damkar. Menurutnya, seluruh anggaran BTT dibelanjakan untuk kebutuhan lapangan.
“Musibah kebakaran masih berpotensi terjadi di Kota Semarang, khususnya pada musim kemarau seperti saat ini,” tutur Nurkholis.
Ia mengaku, mendapat alokasi dana lebih kurang Rp 1,9 miliar untuk kebutuhan lapangan. Pertama dukungan sarana-prasarana, terutama khususnya untuk selang, kemudian pipa-pipa penyambung, termasuk APD (Alat Pelindung Diri) dan penerangan.
Selain, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga anggaran untuk mendukung kegiatan teman-teman berupa makan minum. Nurkholis menyampaikan, terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan kebakaran TPA Jatibarang.
“Kami juga mengucapkan terima kasih, kepada Wali Kota Semarang yang sudah memberi dukungan saat pemadaman hari pertama. Bahkan sampai subuh, kemudian hari berikutnya juga memantau di lapangan. Kami juga terima kasih bantuannya dari BNPB Jawa Tengah yang mendatangkan helikopter sampai 3 hari berturut-turut,” tuturnya.