LenteraJateng, SEMARANG — Perkemahan Wirakarya dan Kemah Bakti Gudep Perguruan Tinggi (Perti) Jawa Tengah digelar dengan protokol kesehatan (prokes) ketat. Hal ini terlihat dari sistem perkemahan yang memberlakukan satu tenda untuk satu orang.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan baik peserta maupun pembina, pendamping dan pemimpin kontingen menggunakan tenda masing-masing orang selama kegiatan berlangsung mulai tanggal 22 – 26 Juni 2022.
“Tetap menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat berkumpul dengan banyak orang di ruang terbatas atau tertutup,” ungkap Gus Yasin, sapaan akrabnya, usai upacara pembukaan pada Rabu (22/6/2022).
Dengan peran para duta perubahan pramuka lanjut dia, yang selalu menerapkan prokes, ia berharap Covid-19 dapat berubah status menjadi endemi. Karena di Perkemahan Wirakarya tersebut penuh kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Perkemahan Wirakarya dan Kemah Bakti Gudep Perti ini melibatkan dari 11 Kwartir Cabang (kwarcab) dengan jumlah peserta 500 anggota Penegak dan Pandega. Mereka terdiri dari 16 Kecamatan se-Kota Semarang dan 10 Kwarcab dari eks-karesidenan Semarang dan Kedu.
Pramuka Bantu Kesejahteraan Masyarakat, Perkemahan Wirakarya dan Kemah Bakti Gudep Perti
Anggota Pramuka yang terlibat pada kegiatan ini, juga berpartisipasi membantu kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi bumi perkemahan.
“Seperti kontribusi berupa bedah rumah dengan jumlah cukup banyak yaitu, 24 rumah, empat dari keluarga dan 20 dari Kwarcab di pemerintah kota,” papar Gus Yasin.
Ia berharap, rangkaian kegiatan wirakarya tersebut outputnya tidak hanya berupa pengalaman. Namun dapat menjadikan motivasi bagi kwarcab lainnya melakukan hal yang sama.
Gus Yasin juga menyebut hakekatnya Pramuka adalah yang mampu mengakomodir berbagai potensi untuk kemajuan negeri.
“Juga pada agenda perbaikan sarana-prasarana di sekitar bumi perkemahan. Seperti papan petunjuk, selokan, dan pengecatan lapangan voli Kelurahan Jatirejo ini,” tambahnya.
Langkah tersebut juga untuk mengajak peserta baik dari golongan Penegak, Pandega, maupun gugus depan perguruan tinggi untuk mengikuti kegiatan Perkemahan Wirakarya dengan penuh hati.
“Jika Aku menjadi. Pada saat kalian menjadi petani sawah, tukang kayu dan pekebun, laksanakanlah dengan sepenuh hati,” pungkas Gus Yasin.
Editor : Mariska Bunga Chairunisa