LenteraJateng, REMBANG – Penataan Kota Pusaka Lasem harus secara cermat dan hati-hati, baik dari segi struktur dan nilai estetikanya. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, penataan kota bersejarah di Rembang tersebut merupakan pekerjaan seni.
“Jadi harus hati-hati, perhatikan detail setiap pekerjaannya agar hasilnya rapi sesuai desain,” kata Menteri Basuki saat meninjau Kota Pusaka Lasem, Rembang, Minggu (2/1/2022).
Ia melanjutkan, setiap orang mengenal Lasem sebagai kawasan bersejarah dengan berbagai perpaduan budaya dan menjadi simbol toleransi atau ke-Bhinneka-an Nusantara. Program penataan kawasan Kota Pusaka Lasem ini lanjut Menteri Basuki, bertujuan memelihara asa toleransi.
“Mengenal Lasem sebagai kota toleransi, baik agama maupun etnisnya. Ini yang mendorong kami, Kementerian PUPR untuk membuat program penataan kawasan di Lasem,” tuturnya.
Dalam tinjauan tersebut Menteri Basuki menginstruksikan, agar Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jateng menata pedestrian Jalan Daendels di kawasan pusaka Lasem.
Baca Juga
“Supaya wajah kawasan Lasem bisa berubah menjadi lebih baik dan kental dengan nilai-nilai sejarah yang ada,” katanya.
Saat ini progress konstruksi penataan kawasan pusaka Lasem sudah mencapai 30 persen. Sedangkan lingkup penataan kawasan, meliputi Alun-alun, Pembangunan Pasar Lasem, rehabilitasi Masjid Jami’ dan penataan pedestrian jalan.
“Kami targetkan pada Agustus 2022, seluruh pekerjaan dapat selesai,” tambah Menteri Basuki.
Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Rembang, serta Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Arwani Thomafi.
“Ini salah satu aspirasi dari Komisi V DPR RI untuk pembangunan di daerah dengan menggunakan dana APBN,” tutur Menteri Basuki.
Komisi V DPR RI Siap Kawal Penataan Kota Pusaka Lasem
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Arwani Thomafi menyatakan, siap mengawal program penataan kawasan pusaka Lasem agar dapat berjalan dengan baik.
“Seperti Bapak Menteri PUPR sampaikan, ini adalah program dengan perspektif seni, jadi pelaksanaannya betul-betul dengan baik. Output terakhirnya harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lasem,” tuturnya.
Penataan Kawasan Pusaka Lasem mulai selama 360 hari kalender sejak 24 Agustus 2021 dan rencannya selesai 18 Agustus 2022.
Konsep penataan kawasan tetap melindungi elemen-elemen bangunan yang memiliki nilai sejarah. Kemudian melakukan penyesuaian pada keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal.
Anggaran penataan kawasan pusaka tersebut sebesar Rp 88,13 miliar secara Multi Years Contract (MYC) 2021-2022. Kontraktor pelaksana PT Putera Jaya Andalan dan PT Yodya Karya (Persero) Wilayah I sebagai Manajemen Konstruksi.Sementara mendapat supervises. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja.