LENTERAJATENG, TEMANGGUNG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono resmikan sejumlah infrastuktur dukung pengembangan wisata di Temanggung. Ia berpesan kepada seluruh pihak, supaya tetap memperhatikan pemeliharaan infrastruktur yang sudah selesai dibangun.
“Mengenai prasarana air baku di Umbul Jumprit, kami akan membuat sistem penyediaan air baku untuk desa-desa sekitar. Sehingga nanti kalau sudah selesai, pipa-pipa yang berserakan dibersihkan, sehingga kalau ada masyarakat yang berwisata, dapat menikmati alam yang lebih baik,” kata Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, Kementerian PUPR di bawah koordinasi Komisi V DPR RI telah menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur di Temanggung. Ia melanjutkan, semua pembangunan infrastruktur merupakan hasil kerja keras bersama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Temanggung.
Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR meresmikan empat infrastruktur yang telah selesai dibangun di Temanggung. Antara lain, Pembangunan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit, Penataan Kawasan Umbul Jumprit, Pelebaran Jalan Ngadirejo – Jumprit, serta pembangunan Rumah Susun Pondok Pesantren Ridho Allah.
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq berterimakasih kepada Kementerian PUPR atas pembangunan infrastruktur di Temanggung. Pihaknya nantinya akan berkoordinasi kembali terkait distribusi air, agar hanya ada satu pipa yang menyalurkan ke masyarakat sehingga hak masyarakat tidak berkurang.
“Agar lingkungan di Umbul Jumprit tetap rapi dan asri,” tambahnya.
Umbul Jumprit Sebagai Sumber Air Baku, Menteri Basuki Resmikan Infrastruktur
Kepala BBWS Serayu Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwantoro mengatakan, Pembangunan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit dilaksanakan sejak April hingga Desember 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10,5 miliar yang bersumber dari APBN 2022.
“Pembangunan Prasarana Air Baku Umbul Jumprit memanfaatkan sumber mata air setempat, untuk memenuhi kebutuhan air baku di empat desa di Candiroto dan enam desa di Ngadirejo dengan debit 50 liter per detik yang akan dialirkan melalui pipa transmisi sepanjang 18,142 kilometer untuk 26.800 jiwa,” tutur Dwi.
Kepala BPPW Jateng Direktorat Jenderal Cipta Karya Cakra Negara mengatakan, penataan Kawasan Umbul Jumprit sejak Mei hingga September 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3,6 miliar.
“Penataan Kawasan Umbul Jumprit ini dilakukan di atas lahan seluas 6.100 meter persegi, dengan luas bangunan 300 meter persegi. Harapannya, dapat mendorong perkembangan wisata religi dan meningkatkan kenyamanan pengunjung wisata selama berziarah,” tutur Cakra. (PTT)