LenteraJateng, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, beri empat pesan soal Jalan Tol. Empat Pesan tersebut Menteri Basuki sampaikan, saat meninjau pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta – Bawen.
Proyek Jalan Tol Yogyakarta – Bawen sepanjang 76 kilometer tersebut, merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Jalan Tol yang telah mulai pembangunannya pada awal 2022, untuk meningkatkan konektivitas antara Jateng dan DIY.
Dalam tinjauan tersebut, Menteri Basuki beri empat pesan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), kontraktor dan konsultan pengawas dalam pelaksanaan konstruksi. Keempat pesan tersebut, terutama terkait kualitas yang menjadi keharusan.
Adapun empat pesan Menteri Basuki sampaikan soal jalan tol, yaitu pertama, Quality is a Must. Menteri Basuki meminta kepada BUJT, kontraktor dan konsultan pengaas dalam pelaksanaan konstruksi untuk memperhatikan kualitas jalan tol.
“Banyak contoh baik yang bisa ditiru dan contoh buruk yang harus hindari,” kata Menteri Basuki dalam tinjauan pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta – Bawen.
Selain kualitas, Menteri Basuki juga berpesan agar bisa menekan biaya pelaksanaan pembangunan Jalan Tol. Ia berpesan, jangan sampai over design atau engineering yang berakibat pada bengkaknya biaya tambahan (cost overrun).
“Tolong cari second opinion dari ahli yang kompeten. Review design sekaligus menjadi value engineering untuk proyek ini,” tuturnya.
Pesan berikutnya, Menteri Basuki minta agar betul-betul memperhatikan aspek estetika dan lingkungan. Ia meminta kepada UJT, kontraktor dan konsultan pengaas dalam pelaksanaan konstruksi untuk membatasi cut and fiil dan menggantinya dengan membuat terowongan (tunnel).
Menteri Basuki mencontohkan, saat melakukan pembangunan Jalan Tol Bawen – Yogyakarta di area kebun Kopi Banaran Bawen. Agar tetap memperhatikan penghijauan tebing dan jangan sampai meninggalkan tanah yang ada.
Terakhir, Menteri Basuki menyampaikan pesan untuk BUJT bisa merumuskan strategi percepatan sehingga seksi 1 dan 6. Agar bisa tuntas konstruksinya tepat waktu pada 2024.
“Ruas tol Yogya – Bawen ini sangat penting dan menjadi prioritas Pemerintah,” tambah Menteri Basuki.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Membentuk Segitiga Emas, Menteri Basuki Beri Empat Pesan
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo. Sehingga akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Pembangunan jalan tol ini juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata, yang akan semakin tumbuh dan berkembang dengan baik. Sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta, sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan.
Dengan nilai investasi senilai Rp14,26 triliun, pembangunan jalan tol ini akan memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta dan Jateng. Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku BUJT yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.
Jalan tol ini terdiri dari enam seksi, yaitu Seksi 1 Sleman – Banyurejo sepanjang 8,25 kilometer. Seksi 2 Banyurejo-Borobudur 15,26 kilometer. Kemudian, seksi 3 Borobudur-Magelang sepanjang 8,08 kilometer. Seksi 4 Magelang-Temanggung sepanjang16,26 kilometer. Lalu Seksi 5 Temanggung-Ambarawa yang terpanjang, sejauh 22,56 kilometer. Terakhir, seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo sepanjang 5,21 kilometer.