LENTERAJATENG, SOLO – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat di level 6950 di hari perdagangan pertama di tahun 2023 atau Senin (2/1).
Potensi tersebut diperkuat dengan posisi IHSG yang bertahan di atas MA 20 (6840).
Berdasarkan analisa yang dilakukan Phintraco Sekuritas, adanya konflik Rusia-Ukraina menyebabkan banyak negara barat mencari alternatif negara tujuan impor batu bara baru untuk menggantikan pasokan dari Rusia.
“Hal ini berdampak positif pada Indonesia karena hingga Desember 2022 ekspor batu bara RI ke Eropa mencapai 6,6 juta ton,” tulisnya seperti dikutip, Jumat (30/12/2022).
Dari dalam negeri, sentimen positif juga terjadi setelah Presiden Jokowi memutuskan untuk mencabut PPKM di Indonesia karena jumlah kasus Covid-19 kian menurun.
“Selain itu tingkat herd immunity masyarakat juga meningkat. Hal ini menjadi salah satu alasan Pemerintah mencabut PPKM. Oleh sebab itu akan berdampak positif pada tingkat mobilitas masyarakat,” jelasnya.
Di sisi lain, ekspektasi pelaku pasar yang lebih positif di awal tahun diharapkan dapat memberikan peluang January Effect atau penguatan di Januari 2023.
Sebagai informasi, probabilitas penguatan dari IHSG di Januari sebesar 73.91% dari tahun 2000-2022.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Senin (2/1) diantaranya MAPI, ANTM, INDF, MEDC, ADRO dan HRUM.