LenteraJateng, SEMARANG – Arak-arakan membawa beberapa pusaka, kain kelambu, gunungan yang berisi buah-buahan, sayuran dan jajan pasar berjalan dari Taman Indonesia Kaya. Peserta arak-arakan yang berjumlah 520 orang tersebut berjalan kaki menuju Makam Ki Ageng Pandanaran di Jalan Mugas Dalam II.
Sampai di Makam Ki Ageng Pandanaran, Camat Semarang Selatan menyerahkan pusaka yang mereka bawa kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Kemudian Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang menyerahkan kepada Ketua Yayasan Sunan Pandanaran H Aris Pandan Setiawan.
Aris kemudian membawa masuk pusaka tersebut, bagian dalam Makam Ki Ageng Pandanaran. Setelah prosesi tersebut usai, semua orang yang terlibat memanjatkan doa bersama di Makam pendiri wilayah yang kini berada dalam administrasi Kota Semarang.
Setelah doa bersama, prosesi pergantian kelambu makam Ki Ageng Pandanaran berjalan. Pengantian kain kelambu makam juga pada makam Pangeran Madiyo Pandan alias Maulana Ibnu Abdul Salam. Dan Nyai Ageng Sejanila alias Endang sejanila alias Siti Fatimah yang tak lain istri dari Ki Ageng Pandanaran.
Kegiatan ini merupakan bagian memeringati Haul Ki Ageng Pandanaran ke -520. Yayasan Sunan Pandanaran Semarang mengelar kirab budaya nusantara dan kirab pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran. Dalam tradisi ini juga ada prosesi mengganti kain kelambu makam Ki Ageng Pandanaran.
Ketua Yayasan Sunan Pandanaran H Aris Pandan Setiawan menjelaskan, dalam acara ini peserta kirab dari para budayawan, lintas agama, komunitas pecinta dan penggiat pariwisata, ormas dan pelajar di Kota Semarang.
“Kirab ini tidak hanya merayakan tradisi, tapi dapat menjadikan Kota Semarang lebih bersama dan bersatu dalam keragamanan yang ada. Sekaligus nguri-nguri kebudayaan khususnya Kota Semarang,” kata Aris Pandan.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Apresiasi Haul Ki Ageng Pandanaran
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wing Wiyarso memberikan apresiasi, atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bagian dari nguri-nguri budaya. Harapannya, ke depan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
Acara Haul berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat (19/8/2022) hingga Minggu (21/8/2022),
Ki Ageng Pandanaran merupakan tokoh yang membuka wilayah yang kini dalam administrasi Kota Semarang. Ia yang memberikan nama Semarang dari kata Asem Arang-arang, setelah melihat pohon Asam yang tumbuh subur tetapi jarang-jarang. Ia yang menurunkan Ki Ageng Pandanaran II, Bupati Semarang Pertama di mana pada tanggal diangkatnya menjadi pemimpin, kini peringati sebagai Hari Jadi Kota Semarang. Ki Ageng Pandanaran II ini juga dikenal sebagai Sunan Tembayat di Klaten.