LENTERAJATENG, UNGARAN – Empat hari sudah Sukiyem (50) menghilang karena diduga terseret arus sungai Tuntang sejak Senin (23/1/2023) lalu. Hingga hari ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian.
Warga Dusun Getasan RT 01/04 Desa Kalikurmo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang itu sebelumnya pergi ke ladang milik Perhutani di Kukruan, Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang untuk memanen jagung. Namun hingga pukul 15.00 WIB, Sukiyem belum pulang ke rumah.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menuturkan, upaya pencarian tim SAR gabungan dibagi menjadi empat Search Rescue Unit (SRU).
“SRU 1 penyisiran dengan perahu karet dari Kedung Sonde sampai bendungan Gelapan. Kemudian SRU 2 melakukan pencarian perkebunan hutan jati sekitar ladang korban,” kata Heru, Kamis (26/1/2023).
Pencarian oleh SRU 3 juga dengan penyisiran menggunakan perahu karet dari bendungan Gelapan sampai jembatan utama Gubug. Lalu SRU 4 melanjutkan dari jembatan utama Gubug sampai Desa Trimulyo, Kabupaten Demak.
Untuk kedalaman sungai Tuntang, diketahui sekitar 4 meter dan lebar mencapai 20 meter. Juga kondisi arus sungai yang tidak menentu.
“Kondisi sungai Tuntang berkelok debit air tidak menentu dan area pencarian luas menjadi kendala pencarian. semoga tim SAR gabungan diberi kemudahan dalam pencarian dan korban cepat ditemukan,” bebernya.
Adapun kronologi kejadian pada Senin (23/1/2023) sekitar pukul 08.00 WIB Sukiyem berangkat menuju ladang jagung miliknya. Sekitar pukul 11.00 WIB, seorang saksi atas nama Udin (40) warga Desa Tempuran Kecamatan Bringin melihat korban hanyut di sungai Tuntang.
“Todak ada yang tau persis saat kejadian. Namun diduga korban terpeleset saat pulang ke rumah dan hanyut terbawa sungai Tuntang. Hingga saat ini tim SAR berupaya mencari keberadaanya,” tutup Heru.