LenteraJateng, SEMARANG – Belasan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Negeri Semarang (Unnes) datangi Unit Resmob Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polrestabes Semarang.
Kedatangan mereka adalah untuk menyerahkan seekor kucing sebagai simbol pemburu tikus. Hal ini merupakan dukungan kepada kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di lingkungan kampus mereka.
“Saya tekankan, kami bertindak bukan atas nama politik, meski saat ini sedang hangat pemilihan rektor. Kami tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal itu,” terang Filipus Galang, Menko Sosial Politik BEM KM Unnes, Selasa (19/4/2022).
Ia mengaku, tindakan ini murni berdasarkan keresahan para mahasiswa terkait pemeriksaan tenaga pendidik yang mencuat di media pada Maret lalu.
“Saat ini masih proses penyelidikan dari Polrestabes. Sementara ada 17 dosen yang sudah melakukan klarifikasi soal pemotongan dana penelitian,” lanjutnya.
Selain pengusutan kasus dugaan korupsi tersebut, BEM KM Unnes juga meminta Rektor untuk tidak menutup-nutupi atas penyelidikan dugaan korupsi penelitian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
“Ke depan, kami akan menggandeng Inspektorat Jenderal Kemendibud-Ristek dan Indonesia Corruption Watch untuk mengawal dan mengawasi proses penyelidikan,” tutur Filipus.
Sebelumnya, Unit Resmob Tipikor Polrestabes Semarang memeriksa sejumlah dosen dan tenaga pendidik pada Maret lalu. Dugaannya adalah pemotongan dana penelitian di LPPM.
Dana penelitian yang diduga ada pemotongan tersebut bersumber dari DIPA Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unnes tahun anggaran 2018-2021 yang termasuk uang kuliah tunggal (UKT) yang mahasiswa bayarkan tiap semesternya.
Editor: Puthut Ami Luhur