LENTERAJATENG, SEMARANG – Bangunan tua di Jalan Merpati Kota Lama Semarang roboh pada Senin (26/12/2022) silam karena hujan lebat dan angin kencang.
Koordinator Komunitas Pegiat Sejarah, Rukardi Achmadi mengatakan dari fasad bangunan roboh tersebut batu batanya merupakan peninggalan lama. Ada dugaan bahwa bangunan roboh tersebut merupakan tinggalan masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda.
Dari penelusuran Lenterajateng.com, kemungkinan alamat bangunan tersebut ialah Jalan Merpati No.4. Adapun untuk Jalan Merpati dahulu pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda bernama Marinestraat, sehingga bangunan tersebut memiliki alamat Marinestraat No.4
Dari alamat bangunan tersebut maka pencarian sejarah bangunan berlanjut dengan melakukan pencarian dokumen sejarah atau heuristik.
Artikel P.F.Zimmerman berjudul De Handel van Semarang menuliskan bahwa bangunan yang berlokasi di Marinestraat No.4 merupakan milik perusahaan dagang Jepang, Marufuku Yoko. Dokumen sejarah lainnya Asia Directory yang terbit tahun 1938 juga menyebut hal serupa.
Sebelumnya surat kabar De Locomotief, 6 September 1932 menulis kantor Marafuku Yoko sempat menempati Kerkhostraat No. 8. Adapun jalan tersebut kini bernama Jalan Gelatik No. 8
Dari Dokumen Semarang, als industrieel, Commercieel, en Cultureel Centrum, Marufuku Yoko termasuk menjadi bagian dari Japansche Handelsvereeniging atau Kamar Dagang Jepang. Di tahun 1941 tercatat Kamar Dagang Jepang di Kota Semarang memiliki 54 anggota perusahaan.
Adapun jaringan bisnis Kantor Dagang Jepang beragam misalnya bisnis perbankan maupun bisnis pelayaran.