LENTERAJATENG, SEMARANG – Hetero for StartUp 3 resmi diluncurkan, ajang ini mengakomodir pelaku bisnis start up digital lokal. Pada penyelanggaraan kali ini, sudah memasuki tahun ketiga.
Ketua Pelaksana Hetero for StartUp 3 Agung Pambudi menyatakan, pada penyelenggaraan kali ini akan mengakomodir semua pelaku bisnis startup. Pihaknya akan mengakomodir tujuh kategori bisnis, Food and Beverage, Agriculture, Tech, Creative, Fashion and Craft, Wellness, dan Renewable Energy.
“Pada penyelenggaraan tahun pertama dan kedua, menggunakan konsep kompetisi. Pada tahun ketiga ini kami mulai meninggalkan konsep tersebut,” kata Agung Pambudi, Selasa (21/2/2023).
Saat ini konsep yang diusung menurutnya, berubah menjadi gerakan pemberdayaan. Tujuannya agar semakin banyak pelaku bisnis start up yang merasakan manfaatnya.
“Kami membatasi usia pendaftar, maksimal 45 tahun. Target kami, ada 2 ribi pendaftar,” tuturnya.
Pihaknya mentargetkan 100 partner di masing-masing area menjadi local heroes. Kemudian 5 partner bisnis terbaik di setiap area local.
Para peserta lanjut Agung, nantinya akan mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk berbagi cerita kepada publik. Tujuannya, memberikan inspirasi kepada masyarakat mengenai benefit apa saja yang diberikan dalam ajang HeteroSpace.
“Kolaborator menjadi kunci dari program ini, dalam rangka memperkaya konten dan manfaat yang diberikan. Mereka terdiri dari beragam kalangan, antara lain universitas, pemerintah daerah, korporasi, asosiasi hingga mentor” tuturnya.
Adapun tahapan pelaksanaan Hetero for StartUp Season 3 dimulai dari Phase 1 (founder sourcing), phase 2 (Community Engagement), phase 3 (Challenge Development) dan phase 4 (Continuity). Pendaftaran peserta, mulai 2 Februari-23 Maret 2023 melalui link hfs.hetero.space/daftar.
Peserta akan dikurasi menjadi 100 orang
penerima. Lalu akan diadakan seleksi 20 peserta untuk mendapatkan pendampingan langsung dari mentor dan 80 peserta lainnya akan memperoleh manfaat melalui Hetero for StartUp.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meluncurkan Hetero for StartUp 3, Selasa (21/2/2023). Ajang yang mengakomodir bisnis startup digital lokal itu, sudah memasuki tahun ketiga.
Ajang ini merupakan satu dari sekian cara yang Pemprov Jateng lakukan, untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan. Pemprov Jateng mengucurkan anggaran untuk membiayai boarding school, milik pemerintah setempat.
“Tujuannya agar masyarakat yang kurang mampu bisa mengakses kesempatan sama, mendapatkan layanan pendidikan. Tentu kami tidak bisa sendiri karena keterbatasan,” tuturnya.
Ia berharap, semakin banyak perusahaan swasta yang tertarik dan berkolaborasi untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Jateng.