LenteraJateng, SEMARANG – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang pada Jumat (22/4/2022), lakukan uji sampel di kawasan Jalan Pahlawan Semarang
Kegiatan tersebut dalam rangka intensifikasi pengawasan pangan olahan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, dengan mengecek makanan yang beredar.
Dalam uji sampel sore ini BPOM menemukan beberapa makanan dan minuman sekitar kawasan tersebut mengandung bahan berbahaya.
“Kami telah melakukan sampling makanan takjil yang dijual, tadi ditemukan ada tujuh sampel positif mengandung bahan berbahaya,” kata Kepala BPOM Semarang Sandra M P Linthin.
Petugas penguji menemukan empat sampel positif mengandung rhodamin B dan tiga sampel positif mengandung formalin.
“Yang positif rhodamin B ada krupuk, es kelapa, dan bolu pelangi. Sedangkan positif formalin itu seperti mie bakso, ikan teri pada botok (olahan dari kelapa parut),” tuturnya.
Sandra juga menyampaikan apabila mengkonsumsi bahan berhahaya tersebut berlebihan, dampak bagi kesehatan baru berefek dalam jangka waktu lama
“Dampak kepada kesehatan bisa ke organ pencernaan, ginjal, hepar bisa terganggu. Bahkan bisa sampai menyebabkan kanker juga,” jelas Sandra.
Upaya BPOM dalam melindungi masyarakat dari peredaran produk pangan olahan juga mencakup barang yang ada di ritel, Sandra menambahkan terdapat 586 produk tidak memenuhi ketentuan (TMK).
Produk tersebut terdiri dari 83 produk rusak, 141 produk expired, dan 362 produk tanpa izin edar.
“Paling banyak pangan tanpa izin edar. Lebih banyak bahan tambahan makanan bukan produk jadi. Seperti ovaled yang biasa untuk kue, terus pewarna sama monosodium glutamate atau micin,” kata Sandra.
Sandra juga menambahkan untuk kemasan yang rusak semua temuan sudah dimusnahkan. Terbanyak adalah susu kaleng, sarden, dan buah kaleng.
Editor: Puthut Ami Luhur