LenteraJateng, SEMARANG – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo meninggal dunia, pada Jumat (1/7/2022).
Semasa hidupnya, Tjahjo Kumolo sangat aktif di dunia organisasi hingga karir politiknya.
Inilah kisah sosok Menteri Tjahjo dari sahabat karibnya semasa tinggal di Kota Semarang, Jateng.
Sahabat almarhum, Adi Rustanto mengaku mengenal Tjahjo Kumolo pada tahun 1991 saat di organisasi KNPI. Lalu, tahun 1999 bertemu kembali semasa pengurus DPP PDI Perjuangan. Kala itu, almarhum menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).
“Saya bareng dengan beliau di DPP PDI Perjuangan, saat itu saya sebagai Bappilu. Lalu, Pak Tjahjo Kumolo sebagai ketua di Badan itu,” kata Adi kepada Lenterajateng, Jumat (1/7/2022).
Adapun ketika menjadi pengurus, Tjahjo selalu berusaha membranding PDI Perjuangan di masyarakat setelah sebelumnya kondisinya terpuruk.
“Pak Tjahjo, betul-betul mengupayakan pembenahan konsolidasi kelembagaan yang ada di partai maupun konsolidasi pembenahan peraturan sampai menyiapkan pemilu 2009,” tuturnya.
Semasa Adi menjadi anggota DPRD Jateng dari Fraksi PDI Perjuangan, almarhum menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Tjahjo Getol Bahas Pemerintahan, Semasa Hidupnya Aktif Organisasi
Kendati demikian, Menteri Tjahjo sangat getol untuk membahas pemerintahan. Pasalnya, kata Adi, cukup terlihat kinerja almarhum saat berada di Mendagri. Salah satunya, pembenahan IPDN agar bisa tumbuh kembang.
“Saya tahu, antara lain misalnya
pembenahan bagaimana IPDN itu benar -benar titik tumbuh sebagai aparatur pemerintah terutama pemerintah dalam negeri,” katanya.
Pendekatan lainnya dengan Tjahjo, Adi
mengungkapkan pengalaman berkesan kembali teringat yaitu pada zaman menjadi pengurus KNPI.
“Saya pernah sama-sama di DPP KNPI saat sebagai Pak Tjahjo sekjen, sebelum jadi ketua. Jadi, cukup mengerti perjalanannya,” tuturnya.
Disinggung sikap politiknya, ia menjelaskan Menteri Tjahjo merupakan sosok paling jujur. Hal itu terlihat saat penentuan Joko Widodo hendak menjadi Calon Presiden.
Padahal, waktu itu ada salah seorang struktural partai tidak setuju dengan rencana Jokowi maju ke Pilpres.
“Tapi, waktu ditanya kalau kamu bagaimana, kalau saya terus terang apa yang diputuskan oleh ketua umum. Betul-betul memaknai peraturan partai sangat disiplin,” pungkasnya.
Editor: Puthut Ami Luhur