LenteraJateng, SEMARANG – Semarak Tahun Baru Imlek mulai terlihat di kawasan Pecinan, Kota Semarang. Ribuan lampion terpasang di beberapa ruas jalan di kawasan tersebut.
Lampion berwarna merah tersebut, terpasang di atas ruas jalan dengan posisi melintang. Mulai dari Gang Warung, Gang Pinggir, Gang Lombok di sekitar area Klenteng Besar Tay Kak Sie, di Jalan Wotgandul dan Beteng. Setidaknya ada 1.500 lampion membuat semarak Tahun Baru Imlek 2022, terasa meski tidak bisa merayakannya seperti dua tahun lalu.
Ketua Perserikatan Organisasi Tionghoa Indonesia (Porinti) Semarang Setiawan Santoso menyebut, 1.500 lampion ini sebagai lambang untuk dapat menerangi jalan agar lebih sukses dan cemerlang. Tahun 2022 ini, merupakan tahun Macan dengan elemen air yang menurut perhitungan shio melambangkan keberanian dan kesejukan
“Semoga di tahun baru Macan Air nanti, diberi kesehatan, bahagia dan dilimpahi rejeki,” kata Setiawan, di Semarang, Minggu (30/1/2022) malam.
Ia juga menghimbau kepada etnis Tionghoa yang merayakan Imlek ini, untuk mentaati himbauan pemerintah dengan tidak berkerumun. Porinti juga meniadakan malam kesenian yang biasanya rutin mengadakan setiap tahun dan mengganti dengan kegiatan sosial.
“Jangan pamer, jangan mewah, dan jangan foya-foya. Rayakan dengan sederhana saja,” tambah Setiawan.
Selain memasang lampion di beberapa ruas jalan di kawasan Pecinan Kota Semarang, komunitas Tionghoa juga memasang patung singa air di depan Klenteng Tay Kak Sie.
Pasang Patung Singa Air, Semarak Tahun Baru Imlek
Ketua Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang Untuk Pariwisata) Harjanto Halim menyebut, patung ini sebagai bentuk menjaga tradisi yang sudah bertahun-tahun melakukannya di tugu tersebut.
“Patung sebenarnya tiap tahun ada, tapi di atas. tahun ini kami ganti di bawah,” tambah Halim.
Ia berharap, tahun Macan Air ini kondisi sosial politik bisa tetap sejuk dan ekonomi lebih baik agar bisa merayakan lebih meriah tahun depan.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan, doa dan harapannya. Agar tahun baru Imlek ini penuh keberkahan, dan rejeki yang semakin melimpah.
“Kota Semarang layaknya miniatur Indonesia yang berbeda-beda etnis dan budaya, saya pengen semuanya nyengkuyung bareng,” tuturnya.
Editor: Puthut Ami Luhur