LenteraJateng, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendorong Usaha Menengah, Kecil dan Mikro menggerakkan roda perekonomian. Ia meminta adanya inovasi untuk meningkatkan daya tarik generasi milenial.
“Kita punya banyak potensi kampung tematik yang harus berdaya, misalnya lumpia masuk ke kafe, jajan pasar masuk ke gerai kopi. Bisa juga ikan asap masuk ke restoran, atau juga produk – produk UMKM terpajang di seluruh minimarket,” kata orang nomor satu di Kota Semarang itu, Kamis (24/2/2022).
Lebih lanjut, Hendi, sapaan akrabnya juga meminta adanya kerjasama merek untuk menghasilkan sebuah produk baru yang menarik. Dirinya mencontohkan misalnya batik Semarangan yang bisa diaplikasikan dengan produk fashion yang tren di anak muda.
“Pasar millenial harus digarap untuk bisa menggerakan roda perekonomian. Maka batik Semarang juga harus berinovasi untuk dapat menarik millenial, jangan cukup dengan model yang saat ini saja,” lanjutnya.
Hendi menginginkan adanya konsistensi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang dalam melakukan komunikasi dengan sejumlah pelaku usaha besar, agar mau menggandeng pelaku usaha mikro, kecil, menengah dalam aktivitas usahanya.
“Inovasi kerjasama dengan Uniqlo kemarin sudah sesuai dengan semangat mendorong UMKM naik kelas. Maka upaya-upaya seperti itu harus terus berlanjut untuk bisa terbangun eksosistem usaha yang saling mendukung,” tegas Hendi.
Di sisi lain, terkait akses permodalan, Hendi mengaku juga telah menggandeng bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara), untuk bisa lebih mendukung UMKM.
Untuk itu, Wali Kota Semarang itu pun berharap program bantuan itu dapat berjalan maksimal bagi para pelaku UMKM di Kota Semarang.
“Kalau UMKM nya besar, warganya sejahtera sehingga bisa mengembalikan pinjaman. Jadi kawan-kawan UMKM, kata kuncinya adalah kepercayaan. Kalau bisa mendapat kepercayaan dari konsumen dan oleh siapapun, maka usaha anda bisa berkembang,” ujar Hendi.
Hendi berharap UMKM di kota Semarang bisa lebih maju dan hebat. Dengan begitu, pendapatan daerah juga meningkat dan pembangunan bisa terus berjalan.
Editor: Puthut Ami Luhur