LenteraJateng, SEMARANG – Sebagian karyawan yang bekerja di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memilih untuk bertahan di pabrik. Mereka menginap di area kantor sejak banjir rob terjadi pada Senin (23/5/2022).
M Yusrin (23), salah satu petugas keamanan di kawasan pabrik di Tanjung Emas Semarang mengungkapkan, beberapa rekannya memang belum pulang. Mereka bertahan di kantor karena bertanggungjawab pada peralatan dan barang produksi di pabrik.
“Ketahan di kantor karena tanggungjawab pabrik. Mau pulang juga nggak bisa karena rob tinggi,” kata Yusrin, saat LenteraJateng hubungi melalui sambungan telepon, Selasa (24/5/2022) petang.
Meski tidak banyak, sekitar 10 – 20 orang karyawan memilih menginap di area kantor.
“Saya masih standby, nanti baru pergantian shift. Keluar masuk ya jalan kaki, terpaksa menembus banjir, karena gak ada kendaraan buat keluar masuk. Kalau nanti debit air lebih tinggi ya saya tetap di sini. Teman-teman yang mau gantian shift, nggak usah berangkat. Saya nerus sampe besok,” lanjut Yusrin.
Inisiatif ini Yusrin lakukan karena tugas yang ia emban selaku petugas keamanan pabrik.
Sejauh ini, Yusrin menyampaikan jika ketinggian air sudah sampai dada orang dewasa. Ia menyebut saat ini air rob sudah melampaui ketinggian hari kemarin.
Terkait kendaraan yang masih terjebak di area kantor yang tergenang banjir, telah diamankan di dalam bak truk.
“Kendaraan masih banyak, kebanyakan punyanya kuli panggul. Mereka kemarin keluar jalan kaki,” bebernya.
Aktivitas di kawasan industri pelabuhan juga terhenti sementara akibat banjir rob ekstrem ini. PLN juga melakukan pemadaman untuk keamanan.
“Kawasan industri berhenti. Yang masuk sekuritinya saja karena untuk keamanan juga. Untuk listrik kemungkinan akan dimatikan juga seperti kemarin,” pungkas Yusrin.
Editor: Puthut Ami Luhur