LenteraJateng, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tengah menyiapkan pembentukan tim gabungan yang akan bertugas untuk mengendalikan pengambilan air tanah.
Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang itu, akan menugaskan Satpol PP dan melibatkan jajaran Kepolisian dalam tim gabungan tersebut.
Ia menjelaskan, melalui tim gabungan ini nantinya mendorong beralihnya penggunaan air tanah ke langganan PDAM. Sebagai respon terhadap berbagai masukan, penggunaan air tanah yang berlebih sebagai faktor mempercepat penurunan muka tanah.
pihak-pihak yang saat ini masih menggunakan air tanah untuk beralih menggunakan suplai air dari PDAM Tirta Moedal, milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Pemerintah Kota Semarang dalam waktu dekat akan membentuk tim gabungan suplai air bersih dari PDAM. Serta dari provinsi sebagai penegak aturan pemakaian air tanah yang tidak berijin,” kata Hendi saat pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K), Kamis (2/6/2022).
Ia menginginkan suplai air bersih tercukupi dengan baik secara legal. Karena selama ini perusahaan di daerah pesisir tidak memakai PDAM tapi mengambil air tanah secara langsung.
Sisi lain, Hendi juga memaparkan upaya penanganan rob di pesisir Kota Semarang lainnya, melalui upaya pembangunan jalan tol yang juga berfungsi sebagai tanggul laut.
“Tol ini harapannya bisa berfungsi sebagai tanggul laut. Sebenarnya sudah dua tahun lalu, namun terkendala dengan undang-undang agraria,” papar Hendi.
Terlebih banyak tanah yang kini telah tenggelam akibat terendam air laut karena penurunan daratan, maka hak atas tanah tersebut dianggap hilang.
“Namun sepertinya kemarin sudah ada solusi, jadi mudah-mudahan dalam satu sampai dua tahun selesai. Ini merupakan salah satu upaya untuk penanganan rob di Kota Semarang,” tuturnya.
Hendi Terbuka Masukan DP2K, Wali Kota Semarang Bentuk Tim Gabungan
Dalam pertemuan tersebut, Hendi juga menegaskan bahwa ia terbuka terhadap masukan dari DP2K terkait upaya penanggulangan persoalan banjir dan rob di Kota Semarang.
Menurutnya, DP2K menjadi sebuah muara yang dapat menggabungkan seluruh masukan para ahli. Apalagi khusus saat ini dalam menghadapi tantangan perubahan alam melalui cara yang paling efektif dan efisien.
Editor: Puthut Ami Luhur