LENTERAJATENG, MAGELANG – Perhelatan Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 akan memberikan pengalaman berbeda bagi para pesertanya, selain akan memberikan rute baru juga akan melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, yang merupakan event tahunan tersebut diperkirakan juga akan diikuti oleh elite runners dari berbagai penjuru dunia, lantaran event tersebut mendapatkan sertifikasi Elite Label dari World Athletic pada tahun ini.
Rencananya Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, bakal digelar pada 16 November 2025. Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 dihelat dalam tiga kategori, yakni Marathon (42,195 kilometer), Half Marathon (21,1 kilometer) dan 10 kilometer.
Event tersebut, bakal diikuti pelari elite nasional dan amatir. Selain, akan diikuti oleh 158 pelari asing dari 26 negara. Adapun total kuota pesertanya sebanyak 10.500 orang.
Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengatakan, yakin akan potensi ekonomi kerakyatan dengan perhelatan Bank Jateng Borobudur Marathon.
“Bank Jateng Borobudur Marathon menjadi peluang besar, tak hanya dari lini pembiayaan akan tetapi dari sisi belanja melalui QRIS Bank Jateng, ATM, dan EDC Bank Jateng, di mana hal tersebut akan kembali untuk mendukung perekonomian di Jawa Tengah,” kata Irianto, saat peluncuran Bank Jateng Borobudur Marathon, di Kampung Seni Borobudur, Jumat (23/5/2025).
Ia menambahkan, Bank Jateng mempunyai kewajiban memberikan dividen untuk pembangunan agar perekonomian tumbuh. Keuntungan yang diperoleh Bank Jateng, akan kembali kepada Jawa Tengah melalui pemberian dividen.
Untuk menumbuhkan UMKM di Jawa Tengah, Bank Jateng juga akan melakukan kurasi kepada UMKM dari 35 kabupaten/kota se-Jateng, baik kuliner hingga kerajinan tangan untuk dihadirkan dalam Bank Jateng Borobudur Marathon pada 2025 ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan, Bank Jateng Borobudur Marathon ini menuju satu dekade.
“Tentu saja teman-teman menawarkan suasana baru, rute baru, dan juga kegiatan-kegiatan baru,” kata Sumarno.
Sumarno melanjutkan, ajang sport tourism seperti halnya Bank Jateng Borobudur Marathon merupakan bagian dari program Pemprov Jateng untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jateng banyak ditopang dari sektor konsumsi.
“Maka strateginya adalah dengan mendatangkan orang dari luar Jateng, agar berbelanja di Jateng. Pintunya dari pariwisata. Bank Jateng Borobudur Marathon itu bentuk sport tourism,” tuturnya.
Tercatat, perputaran ekonomi selama gelaran Borobudur Marathon meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023, perputaran ekonomi mencapai Rp 61,6 miliar. Pada 2024, meningkat menjadi Rp 73,9 miliar.
Sumarno menyatakan, masyarakat Magelang dengan segenap keramahtamahannya siap menyambut pelari dari dari berbagai negara pada ajang tersebut.