LENTERAJATENG, SEMARANG – Kegiatan sparing battle antara pecatur senior dan junior menjadi ajang pembibitan atlet catur di Kota Semarang. Digelar di kantor Lentera Jateng, sparing ini bertujuan mengasah para pecatur muda melawan pemain senior.
Perjalanan seorang pecatur profesional kerap dimulai dari ajang sederhana, seperti pertandingan di lingkungan sekitar rumah, sebelum akhirnya menapaki karier menuju gelar Grandmaster. Sparing ini menjadi langkah strategis untuk membina bibit atlet catur masa depan.
Dalam sesi tersebut, pecatur junior tidak hanya berlatih taktik dan strategi pembukaan, tetapi juga belajar mengendalikan tekanan permainan yang kerap muncul di turnamen profesional.
Suasana tegang terasa di ruangan yang dipenuhi papan catur dan pecatur yang duduk berhadapan. Tatapan para pemain tertuju tajam ke papan, mengamati setiap bidak yang bergerak.
Pelatih Nasional, Nico Cahyo Purnomo menyebut sparing battle ini merupakan bentuk pembinaan kepada pemain junior. Agar semakin terasah bakat dan kemampuan bermain di bidang percaturan.
“Junior di Semarang sudah tiga generasi, dan ini generasi pertama. Jadi kemampuannya sudah cukup baik,” ujar Nico.
Sedangkan para pemain senior yang mengikuti sparing, adalah senior dalam kategori B. Senior B ini merupakan kategori terbaik sebelum kelas atlet.
“Jadi junior ini dipasangkan battle dengan masing-masing senior,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini mampu mencetak pecatur berbakat yang siap bersaing di level nasional maupun internasional. Kegiatan ini juga menjadi bagian penting dalam persiapan menuju kejuaraan daerah mendatang.
Dalam sparing kali ini, lanjut Nico, ada tiga kemampuan pecatur yang diasah.
“Dari opening-nya, kemudian dari middle game bagaimana mengelola permainan menjadi bentuk kemenangan. Terakhir, endingnya. Dengan berlatih bersama senior yang satu level diatasnya, harapannya mereka bisa berkembang,” jelasnya.
Target, Sparing Battle Senior vs Junior Pecatur
Ditanya soal target, Nico yang juga wasit catur nasional itu mengaku ingin mempertahankan gelar juara umum di tingkat Kejuaraan Provinsi (Kejurprov).
“2023 kami juara umum di Kebumen. 2024 lalu di Slawi, Tegal. 2025 nanti kemungkinan di Salatiga, semoga kami bisa juara umum lagi. Dan mempersiapkan generasi pertama ini menjadi atlit Kota Semarang. Beberapa di antara mereka ini sedang seleksi atlit di tahun 2025,” bebernya.
Secara keseluruhan, lanjutnya, Kota Semarang saat ini memiliki 100 atlit catur, baik junior maupun senior.
Tak hanya Kejurprov, pihaknya menargetknya Kota Semarang bisa meraih juara di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2025 di Agustus nanti.
“Harapannya mereka bisa mendapat medali,” tandas Nico.