LENTERAJATENG, SEMARANG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro Semarang berkomitmen memastikan ketersediaan obat bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Jaminan ketersediaan obat, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis (BMHP) dan memastikan kualitas, manfaat dan keamanannya.
Disampaikan oleh Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Eko Krisnarto menyatakan, pemberian obat, alat kesehatan, dan BMHP sesuai indikasi medis dan ketentuan yang berlaku.
“Program JKN telah diakses secara masif oleh masyarakat Kota Semarang juga masyarakat sekitarnya dalam sepuluh tahun terakhir ini,” katanya pada Rabu (29/11/2023).
Maka dari itu, komitmen RSUD KRMT Wongsonegoro menjamin ketersediaan obat, alat kesehatan dan BMHP telah mengacu pada Formularium Nasional (Fornas).
Acuan ini pun telah disetujui melalui kajian berdasarkan kebutuhan terapi pasien guna menyediakan obat yang berkhasiat, bermutu, aman dan terjangkau.
Pemberian obat menjadi komponen terpenting dalam mendukung keberlangsungan Program JKN dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Pihaknya sebagai fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, tidak sekedar memasang janji layanan JKN.
RSD KRMT Wongsonegoro berkomitmen penuh dalam mengimplementasikan seluruh janji layanan tersebut mulai dari layanan administrasi, konsultasi dokter dan tindakan medis serta pengelolaan sediaan farmasi.
Bahkan untuk mendapatkan obat, pasien di rumah sakit kini tak lagi menerima kertas resep.
“Dokter di poliklinik akan menuliskan resep pada elektronik rekam medis yang akan diterima langsung oleh instalasi farmasi,” ucap Eko.
Menurutnya transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan transformasi mutu layanan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sangat berkaitan erat.
Keduanya bertujuan memberikan kemajuan pelayanan kesehatan yang dapat dirasakan oleh fasilitas kesehatan juga bagi pasien yang bersangkutan.
Melalui transformasi pelayanan obat, keamanannya terjamin.
Kebutuhan farmasi sudah disediakan oleh farmasi rumah sakit dan dipastikan pasien tidak perlu mencari obat diluar.
“Serta, tidak ada lagi kertas resep yang nanti digunakan oknum untuk membeli obat diluar rumah sakit,” tambah Eko.
RSD KRMT Wongsonegoro juga aktif memberikan edukasi penggunaan obat bagi pasien sebagai upaya peningkatan kepatuhan pengobatan bagi pasien.
Selain itu, langkah ini juga memberikan pemahaman kepada pasien bahwasanya penggunaan obat generik dan bermerek dagang memiliki komposisi dan manfaat yang sama.
“Seluruh pasien di rumah sakit ini menggunakan obat yang sama, dan kesembuhan tidak tergantung dari generik atau obat paten,” terang Eko.
Ia melanjutkan, kesembuhan sangat berperan dari kerjasama antara Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan pasien, sehingga DPJP juga wajib memberikan edukasi pada pasien.
Sementara itu, ditemu pada kesempatan yang berbeda, Jumini yang tengah menunggu antrean obat di instalasi farmasi telah terdaftar sebagai Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tujuh tahun lalu.
Ia menuturkan kebahagiaanya atas terjaminnya seluruh pengobatan penyakit diabetesnya selama lima tahun ini.
Disinggung terkait pelayanan kesehatan melalui Program JKN, Jumini merasa sangat puas.
Dirinya pernah membandingkan saat berobat sebagai pasien umum dan pasien Program JKN tidak ada perbedaan sama sekali.
Mulai dari pelayanan administrasi, konsultasi dokter maupun pemberian obat tidak ada diskriminasi.
“Selama menjadi peserta JKN dan memperoleh pelayanan di rumah sakit ini, saya tidak dibedakan dengan pasien umum,” tuturnya.
Kata orang kalau rawat inap baru tiga hari dipulangkan, Jumini mengakut tidak mengalami kejadian tersbeut.
Ia dipulangkan setelah sembuh, terlebih kondisi kesehatannya yang kini ada di tahap komplikasi.
“Namun alhamdulilahnya, adanya Program JKN jadi terkontrol,” ucap Jumini.
Jumini sangat berharap, Program JKN ini tetap ada terus.
Dirinya yang hanya mampu mendaftar pada kelas perawatan terendah, namun seluruh kebutuhan pelayanan kesehatannya terjamin melalui Program JKN.
“Saya hanya membayar iuran Rp 35 ribu sebulan, tetapi saya dapat fasilitas macam-macam,” pungkasnya.