LenteraJateng, SEMARANG – Banjir rob yang melanda daerah sekitar Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang masih menggenang cukup tinggi. Untuk mengatasi warga yang terdampak, dapur umum telah siap untuk menyuplai logistik ke warga sekitar.
Sekretaris Kecamatan Semarang Utara Margo Hariyadi mengungkapkan, warga di wilayahnya memilih bertahan di rumah masing-masing. Akhirnya, atas instruksi Wali Kota Semarang, dapur umum didirikan di Kantor Kecamatan Semarang Utara yang berada di Jalan Brotojoyo.
“Kondisi rob saat ini, rata-rata air laut masih tinggi, warga sudah kami informasikan juga. Meski mereka belum mau evakuasi dan memilih bertahan di rumah, sehingga kami menyiapkan dapur umum (DU) saja,” kata Margo Hariadi, di kantornya, Selasa (24/5/2022).
Meski begitu, Margo menuturkan, posko darurat untuk titik evakuasi tetap ada walau tanpa menggunakan tenda. Antaranya berada di masjid dan kantor-kantor kelurahan.
Dalam Posko DU tersebut, puluhan unsur relawan juga terlibat. Yakni PMI Kota Semarang, Tagana, Ubaloka dan Pramuka Peduli, juga BPBD Kota Semarang.
Margo menjelaskan, selain menyuplai bantuan nasi bungkus, DU juga menyuplai bahan makanan untuk posko mandiri yang warga bentuk. Tepatnya di RW 11 Kelurahan Kebonharjo.
“Ada 10 ribu warga yang terdampak akibat banjir rob ini. Di Bandarharjo ada 3 ribu, Tanjung Mas 5 ribu dan Kebonharjo 2 ribu warga,” sambungnya.
Untuk logistik seperti bahan baku, bahan mentah dan sembako, Margo mendapat bantuan dari tiap OPD (organisasi perangkat daerah) di jajaran Pemerintah Kota Semarang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pukul 15.00 WIB beberapa karyawan yang bekerja di pelabuhan terpantau masih berusaha mengevakuasi kendaraan pribadi mereka. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Untuk titik banjir rob masih terjadi di depan Pos 1, Depan Polsek KPTE, Jalan Coaster, Jalan Deli, Dermaga Nusantara, Terminal Pelabuhan Tanjung Emas, Kawasan Lamacitra dan Dok Koja Bahari dengan ketinggian antara 50 centimeter hingga 1,5 meter.
Editor: Puthut Ami Luhur