LenteraJateng, SEMARANG – Anggota Pramuka tanam 3.500 bibit mangrove dan cemara laut di kawasan Pantai Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Penanaman ini merupakan rangkaian selama Bulan Bakti Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah di bulan Agustus 2022.
Gubernur Ganjar Pranowo selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Jawa Tengah memimpin langsung penanaman tersebut. Sebelum penanaman, kegiatan diawali dengan olahraga berjalan kaki dari Taman Lele, Tambakaji, dan Ngaliyan.
Selain anggota Kwarda Jateng, TNI, Polri, Lanal, Perhutani, siswa Polimarin dan sejumlah relawan lainnya juga mengikuti kegiatan penanaman.
Ganjar mengatakan, penanaman ini bentuk kolaborasi menjaga ekosistem laut. Juga sebagai bentuk merawat bibir pantai yang terancam penurunan tanah. Ganjar mencontohkan dua bangunan permanen di sekitar kawasan penanaman dan sebagian mulai tenggelam.
“Kalau gerakan ini terus disampaikan lebih banyak lagi, ini cara kita menghandle kondisi lingkungan yang mudah-mudahan kita bisa melakukan perbaikan, restorasi,” kata Ganjar usai acara, Jumat (5/8/2022).
Salah satu contoh penanaman yang mulai terlihat hasilnya ada di Pantai Selatan Kebumen. Ganjar berharap, gerakkan ini bisa berjalan secara kontinyu dan diikuti kelompok lainnya.
Contoh lain dari gerakan serupa adalah kebijakan di perguruan tinggi negeri di Semarang. Di perguruan tinggi negeri tersebut, mahasiswa baru punya kewajiban melakukan penanaman pohon.
Ketua Mabida Dorong Masyarakat Sadar Lingkungan, Pramuka Tanam 3.500 Bibit Mangrove
Ketua Mabida Kwarda Jateng itu mendorong seluruh komponen masyarakat untuk sadar lingkungan. Pemerintah, kata Ganjar, siap membantu menyediakan bibit jika perlu.
“Soal bibit pemerintah bisa, soal teknis Perhutani bisa, dinas bisa membantu. Soal tenaga TNI Polri bisa membantu, sehingga kawan-kawan mahasiswa juga bisa bantu. Ini hanya butuh mau dan yakin,” tandasnya.
Sebagai informasi, sampai pada tahun 2021 jumlah pohon yang Ganjar tanam di seluruh wilayah Jawa Tengah mencapai 101 juta batang. Bibit pohon pun bukan asal-asalan karena harus menyesuaikan karakter dan jenis hutan. Ada pohon gayam, beringin, jati, mangrove, kayu putih dan lain sebagainya.
Dengan upaya tersebut, saat ini total luasan hutan di Jawa Tengah mencapai 1,29 juta hektare. Terdiri dari 83.705,94 hektare hutan lindung, 15.329,48 hektare hutan konservasi, 550.813,17 hutan produksi dan 640.393,88 hutan rakyat.