LenteraJateng, SEMARANG – Baby Shark, doo-doo, doo-doo, Baby Shark, doo-doo, doo- doo, Baby Shark, doo-doo, doo-doo mengalun ceria di tengah bangunan yang sebelumnya adalah pasar. Sementara, belasan pasang kaki-kaki mungil dengan lincah menari ikuti iramanya.
Bersama lima orang pengajar, puluhan anak-anak berusia 3 – 6 tahun itu sedang mengikuti sebuah sekolah Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Pos PAUD Generasi Emas, begitu sekolah ini disebut. Pos PAUD ini berada di relokasi Johar Baru, kawasan Masjid Agung Jawa Tengah.
Sejak 2019 sekolah itu mulai dibuka untuk memfasilitasi anak-anak dari keluarga pra sejahtera untuk mendapatkan pendidikan usia dini.
Sri Lestari, penanggungjawab Pos PAUD Generasi Emas menuturkan, awalnya ia bersama rekan-rekannya hanya membuka kelas kursus atau les bagi siswa sekolah. Namun, ia banyak menemui anak-anak kecil yang tidak bersekolah di taman kanak-kanak.
“Kata orangtuanya pada bilang nggak punya uang dan jaraknya. Rata-rata disini kan pengamen, pencari rosok, ibu rumah tangga biasa, sama buruh cuci,” kata Sri saat ditemui usai mengajar, Jumat (4/11/2022).
Hal ini kemudian menjadi alasan Sri Lestari bersama rekan-rekannya untuk membuka pos PAUD. Terlebih, latar belakangnya sebagai pendidik juga mendorong Sri untuk mendirikan sekolah ini.
“Saya suka anak-anak kecil. Pendidikan saya kebetulan juga di PAUD,” imbuhnya.
Kelas yang dibuka setiap Selasa, Rabu, dan Jumat itu memiliki 35 siswa aktif. Di tahun ajaran sebelumnya Pos PAUD Generasi Emas bahkan telah meluluskan enam orang anak yang kini duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Kelas
Kelas hari ini, dimulai dengan menebak gambar bumbu empon-empon. Sembari duduk di meja, anak-anak PAUD Generasi Emas diminta menyebut nama-nama bumbu.
Sri Lestari menjelaskan, tema bulanan kali ini, anak-anak tersebut sedang mendapat materi mengenai apotik hidup.
“Minggu lalu, kami bawakan mereka bentuk aslinya. Juga mencicipi rasa, seperti kunir asem,” lanjut Sri.
Salah satu murid pos PAUD, Bejo dengan bersemangat maju ke depan ketika menunjukkan gambar kencur. Sahut-sahut suara anak-anak lainnya menyemangati Bejo yang sedang serius memandang gambar.
“Yang ini,” kata Bejo seraya menunjuk gambar kencur. Jawaban Bejo lantas mendapat sambutan tepuk tangan karena menjawabnya dengan benar.
Selain pembelajaran dengan berbagai tema, anak-anak tersebut mendapat materi yang sesuai dengan kurikulumnya. Yakni dengan mewarnai gambar yang tim pengajar sediakan.
Alasan Orangtua, Pos PAUD Generasi Emas Sediakan Gratis
Ming Hariani (37) salah seorang orangtua siswa mengaku lebih memilih sekolah di Pos PAUD Generasi Emas lantaran gratis. Dua anaknya yang masih balita ia sekolahkan di tempat tersebut.
“Kalau di sini pertama nggak diminta biaya, terus dari sini bisa masuk SD. Kalau sekolah (PAUD) di luar bayar sampai jutaan,” tandas pencari rosok itu.