LENTERAJATENG, SEMARANG – Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe ‘Liluk’ Winarto meminta Pemkot Semarang antisipasi merebaknya pengemis, gelandangan, orang terlantar (PGOT) jelang Ramadan. PGOT biasa terlihat di jalanan protokol kota dan tempat-tempat ibadah.
Ia mendorong Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Semarang untuk bekerjasama mengantisipasi merebaknya eksodus. Hal itu harus dilakukan agar ketertiban terjaga selama menjalankan ibadah puasa.
Liluk menjelaskan bahwa ketertiban masyarakat itu sangat penting dijaga agar tetap kondusif. Mengingat setiap menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran biasanya banyak yang hal yang bergejolak seperti merebaknya PGOT yang menimbulkan kesan kumuh Kota Semarang.
“Kami berharap Dinas terkait, Dinsos dan Satpol PP bisa mengatasi agar tidak merebak PGOT bermunculan menjelang bulan Ramadan. Perlu ditekankan agar Pemkot Semarang bisa melakukan berbagai upaya dini untuk bisa menekan fenomena-fenomena jelang Ramadan hingga Lebaran tersebut. Kami berharap pemerintah bisa ikut menjaga kenyamanan dalam beribadah selama bulan Ramadan. Seperti tahun sebelumnya itu yang di tekankan saat Ramadan adalah operasi pasar, kenaikan harga, kerawanan, kriminal, penyakit masyarakat itu yang harus diwaspadai,” terangnya, Selasa (7/3/2023).
Saat ini, Liluk mengungkapkan selain merebaknya PGOT, yang menjadi perhatian lainnya adalah mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok. Pemkot Semarang perlu rutin melakukan operasi pasar termasuk mengadakan bazar sembako murah.
“Kami juga sudah sepakat dengan Pemkot Semarang untuk mengadakan sembako murah untuk membantu masyarakat terkait adanya kenaikan harga bahan pokok saat Ramadan,” ujarnya.
Selain mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok, pihaknya juga meminta agar ada kesepakatan jam operasional tempat hiburan. Dinas terkait harus melakukan sosialisasi, agar pemilik usaha paham terkait jam buka dan tutup karena harus menghormati ibadah puasa masyarakat Kota Semarang. (IDI)