LenteraJateng, SEMARANG – Planetarium UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo miliki sejumlah keunggulan, selain merupakan yang pertama di perguruan tinggi Islam Negeri. Pada saat penentuan awal Ramadan dan Syawal 1443 Hijriah, planetarium UIN Walisongo yang miliki sejumlah keunggulan menjadi satu dari 99 lokasi Rukyatul Hilal.
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Akhmad Fauzin mengatakan bahwa planetarium UIN Walisongo ini memiliki sejumlah keunggulan.
“Planetarium ini sudah dilengkapi dengan teknologi digital terbaik atau digistar 6,” kata Fauzin.
Menurut Fauzin, Planetarium UIN Walisongo ini juga menjadi planetarium universitas terbesar peringkat tiga di dunia dengan diameter mencapai 18 meter. Gedung ini sudah menggunakan digital projector dengan kualitas 4K dan screen dome menggunakan teknologi nanosame.
“Kualitas suara juga sudah 4.0 dolby surround dengan kapasitas kursi penonton mencapai 190 orang. Gedung ini sekaligus menggabungkan fungsi observatorium dan planetarium,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan apresiasinya saat meninjau gedung tersebut pada 26 September 2021 lalu.
“Ini luar biasa. Saya kagum begitu masuk ruangan ini. Apalagi setelah menonton beberapa tayangan edukasi,” kata Menag Yaqut.
Menag pun mendukung penyempurnaan gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini sebagai tempat edukasi sekaligus destinasi wisata.
Senada, Rektor UIN Walisongo Semarang, Imam Taufiq. Kepada Menag, Imam Taufiq saat itu melaporkan bahwa gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini menjadi satunya-satunya planetarium di dunia pendidikan dan terbesar di PTKIN.
Editor: Puthut Ami Luhur