LenteraJateng, SEMARANG – Pengelolaan aset Pemprov Jateng di DKI Jakarta, perlu adanya evaluasi. Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah Agung Budi Margono menyampaikan hal itu, terkait kurang optimalnya pengelolaan aset.
Tidak optimalnya pengelolaan aset sambung Agung BM, menyebabkan tidak tercapainya target pendapatan dari sektor tersebut pada 2021 lalu. Pengelolaan aset oleh Badan Penghubung (Banhub) Pemprov Jateng di DKI Jakarta.
Evaluasi masih kata Agung, tidak hanya mengenai asetnya saja tetapi juga kelembagaannya. Harapannya dengan adanya evaluasi tersebut bisa mengoptimalkan pengelolaannya.
“Harus ada evaluasi kelembagaan dan aset, dan ini perlu dilakukan riset agar dapat diketahui aset mana yang perlu pertahankan atau bisa dilepas,” katanya.
BACA JUGA :
- Butuh Strategi Khusus Tangani Kemiskinan Ekstrim di Jateng
- Disperindag Jateng Tunggu Minyak Goreng Subsidi
Secara kelembagaan lanjutnya, Banhub perlu melakukan analisis dan inovasi agar aset yang mereka kelola dapat optimal. Analisis terutama dalam penyusunan anggaran perlu analisis mendalam, jangan hanya bersifat rutin belaka.
Agung berharap Pada tahun ini 2022 ini, Banhub dapat mencapai target pendapatan pada anggaran murni Rp 1,01 miliar. Sedangkan target pendapatan pada anggaran perubahan sebesar Rp 500 juta
“Mari lakukan evaluasi bersama, dan dewan akan terus melakukan monitoring agar target yang 2022 ini tercapai,” tuturnya.
Kepala Banhub Provinsi Jateng Bernadeta Emy DM melaporkan, instansinya hanya dapat mencapai Rp 336,59 juta dari target perubahan 2021 sebesar Rp 500 juta atau hanya 67,32 persen saja. Realisasi pendapatan itu berasal dari retribusi tempat penginapan dan kekayaan daerah. Provinsi Jateng mempunyai beberapa tempat penginapan di DKI Jakarta, Wisma Provinsi Jateng di Jalan Darmawangsa, Jalan Prapanca, Jalan Samarinda dan Wisma Anjungan Jateng di TMII.
Emy menjelaskan, bahwa tidak tercapainya target tersebut karena saat ini Jakarta sedang dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 dan merebaknya varian Omicron. Serta adanya pembenahan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang sedang melakukan persiapan rangkaian G-20.