LENTERAJATENG, SEMARANG – Pengamanan ibadah natal tahun 2022 di 107 gereja Katolik se-Jateng bagian timur dan DI Yogyakarta libatkan berbagai pihak. Hal ini diungkapkan oleh Keuskupan Agung Semarang.
Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, Romo Edy Purwanto mengungkapkan sejumlah gereja di bawah naungan Keuskupan Agung Semarang gak hanya melihatkan unsur TNI/Polri. Pihaknya juga melibatkan Barisan Serbaguna (Banser) untuk pengamanan selama ibadah Natal berlangsung.
“Seluruh paroki ada kerjasama dengan Polri dan TNI sehingga selama ini sudah berjalan dengan baik. Kalau dengan rekan Banser tidak di semua gereja karena ada beberapa daerah yang memang banyak keluarga Katolik. Sehingga tidak banyak keluarga muslim di sekitarnya sehingga Banser tidak dilibatkan,” ungkap Romo Edy.
Romo Edy menjelaskan, pihaknya selalu melibatkan Banser dan sejumlah pemuda lintas agama setiap perayaan Natal. Dengan begitu, semangat perayaan menjadi sukacita bersama.
“Natal itu dalam arti tertentu perayaannya sudah menjadi perayaan masyarakat, artinya memang ibadahnya orang Katolik atau Kristen. Tetapi sebagai perayaan itu sudah menjadi perayaan bersama masyarakat yang dirasakan, dialami, dinikmati dalam suka cita atau kegembiraan bersama,” lanjutnya.
Selain persiapan pengamanan dan penjagaan menjelang perayaan Natal 2022, pihaknya juga menyiapkan tenda, dengan ukuran besar di luar gereja untuk menampung jemaat yang akan melaksanakan ibadah Natal.
“Instruksi dari Menteri Agama memperbolehkan 100 persen daya tampung konkret, kami akan mengupayakan sepenuhnya. Kami juga sudah minta gereja yang akan menggelar ibadah untuk mendirikan tenda di luar agar jemaat tidak berdesakan di dalam,” tutur Romo Edy.
Menurutnya, paroki-paroki telah mempersiapkan tenda. Baik dalam kapasitas besar maupun kapasitas sedang. Tujuannya untuk memperenggang jarak antar tempat duduk.
“Tidak akan 100 persen di dalam gereja, supaya di dalam gereja nyaman dan di luar gereja nyaman,” lanjutnya.
Perketat Prokes, Pengamanan Ibadah Natal di 107 Gereja Katolik Libatkan Berbagai Pihak
Di sisi lain, meski angka penyebaran Covid-19 melandai, ia tetap meminta kepada para jemaat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama mengikuti ibadah.
“Karena ini masih Covid-19 prokes tetap kami jalankan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Reksa Pastoral Keuskupan Agung Semarang meliputi dua provinsi di Indonesia. Yakni bagian Timur dari Jawa Tengah (kecuali Kabupaten Rembang dan Blora yang sudah masuk wilayah Keuskupan Surabaya) dan seluruh provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Batas-batas paroki terluar dari empat penjuru mata angin ialah:
1) Utara, Paroki Jepara berbatasan dengan Keuskupan Surabaya
2) Timur, Paroki Sragen berbatasan dengan Keuskupan Surabaya
3) Selatan, Paroki Batu berbatasan dengan Samudera Hindia
4) Barat, Paroki Sukorejo berbatasan dengan Keuskupan Purwokerto
Dalam tata wilayah Gerejani, Keuskupan Agung Semarang merupakan “provinsi metropolit” dengan Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Surabaya, dan Keuskupan Malang sebagai sufragan.