LenteraJateng, SEMARANG – Pemprov Jateng tambah anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 15 miliar pada anggaran perubahan tahun 2022 ini. Penambahan itu untuk keperluan pengendalian inflasi sebagai akibat dampak kenaikan harga BBM per 3 September lalu.
“Kita BTT kemarin 20 (miliar), kita akan menambah Rp 15 miliar untuk BTT,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno usai menghadiri Rakorwil Tim Pengendali Inflasi Daerah di Hotel PO, Senin (19/09/2022)
Anggaran pengendalian inflasi akibat kenaikan BBM ini, lanjut Sekda, diambilkan dari BTT karena lebih fleksibel. Anggaran tersebut lebih mudah digunakan karena tidak terikat dengan program secara langsung. Sehingga, jika ada permasalahan yang harus segera dieksekusi, bisa memanfaatkan BTT.
Sekda membeberkan, salah satu penggunaan anggaran BTT adalah untuk keperluan operasi pasar. Dana tersebut nantinya untuk memberikan subsidi biaya transportasi distribusi komoditas sembako.
“Operasi pasar kami mengalokasikan yang di BTT juga nanti, adalah bagaimana kita membantu subsidi biaya transportasi. Di mana daerah yang harganya tinggi, kami identifikasi (demikian pula) daerah-daerah mana yang harganya lebih rendah,” jelasnya.
Pemprov Jateng kemudian akan melakukan kerjasama dengan stakeholder, baik BUMD atau pelaku usaha yang ada. Nantinya, biaya transportasi inilah, dana BTT yang akan menanggungnya.
Melalui identifikasi dan pemberian subsidi transportasi, harapannya masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang tetap terjangkau. Penggunaan BTT untuk penanganan dampak kenaikan BBM ini, sudah diizinkan Mendagri Tito Karnavian melalui Surat Edaran Nomor 500/4825/SJ tentang Penggunaan BTT dalam rangka Pengendalian Inflasi Daerah.