LenteraJateng, MAGELANG — Pembelajaran selama pandemi Covid-19 sangat berpengaruh di dunia pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang meminta sekolah bentuk tim khusus untuk menangani anak didik yang ketinggalan membaca dan menulis.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Magelang Papa Riyadi meminta membentuk tim khusus tersebut untuk siswa sekolah dasar SD.
“Tim tersebut untuk menangani anak-anak di kelas bawah, terutama kelas 1, 2, 3 yang belum bisa membaca,” ungkap Riyadi, Jumat.
Tim khusus itu berupa guru yang nantinya akan memberikan jam tambahan bagi siswa yang ketinggalan kemampuan membaca dan menulis.
“Mereka harus ditangani oleh tim guru, karena dalam satu kelas ada sekitar 28 anak dan kalau hanya ditangani satu guru maka cukup berat dan tidak akan segera selesai,” kata Riyadi.
Dia menyampaikan kalau menghitung juga sudah terimplikasi dengan mata pelajaran lain, sehingga tidak perlu jam tambahan.
“Menghadapi fenomena keterlambatan anak dalam membaca dan menulis tersebut tidak perlu ada perubahan kurikulum, kami tetap menggunakan kurikulum yang sudah berjalan. Hanya perlu ‘treatment’ (penanganan) khusus bagi anak yang ketinggalan atau mengalami keterlambatan,” pungkas Riyadi.
Editor: Puthut Ami Luhur