LenteraJateng, SEMARANG – Okupansi penumpang bus Trans Jateng yang menghubungkan antar daerah masih belum mencapai 100 persen.
Kepala Balai Trans Jateng, Joko Setyawan mengungkapkan, okupansi atau keterisian penumpang masih berkisar antara 55 hingga 90 persen dari beberapa koridor yang ada.
“Okupansi Mangkang – Bahurekso (Kendal) 80 – 90 persen. Untuk Penggaron – Godong sekarang 60 kadang 55 persen,” kata Joko, saat ditemui usai audiensi bersama Komisi D DPRD Jateng, Jumat (2/9/2022).
Joko menegaskan, kondisi jalan raya Semarang – Purwodadi masih terjadi kemacetan yang mana hal tersebut diluar kendalinya. Meski begitu, apabila sudah normal , ia yakin keterisian penumpang bisa kembali meningkat.
“Sebelum macet-macet itu bisa sampe 80 persen. Di Solo bisa 60 – 70 persen, Purwokerto – Purbalingga sekitar 80an persen juga,” imbuhnya.
Di sisi lain, jumlah yang belum maksimal ini juga akibat peralihan di masa pandemi saat masyarakat kembali menggunakan kendaraan pribadi.
Namun, Joko memastikan bahwa pihaknya akan terus mengutamakan untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas masyarakat melalui bus Trans Jateng.
“Kami berharap ke depan orang merasa naik angkutan umum itu nyaman, murah, dan makin banyak yang naik. Bukan hanya sekedar tidak punya pilihan, tapi pilihan utama,” jelas dia.
Ia ingin berbagai pihak dapat memahami bahwa soal angkutan umum bukanlah sesuatu yang bisa langsung memuaskan semuanya. Pemenuhan sarana transportasi umum perlu dukungan agar bisa menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas.
“Kenapa kami concern-nya di kota-kota besar, ya karena disitulah mobilitas secara historis ada dan besar. Itu harus di support,” terang Joko.
Salah satu wilayah pengembangan adalah Kedungsepur (Kendal, Ungaran, Semarang, Purwodadi) mengingat Semarang sebagai pusat ekonomi. Kemudian Solo Raya yang terdapat Surakarta yang menarik bagi daerah di sekitarnya. tu pasti mobilitas semua
“Kota yang secara historis punya kedekatan dengan wilayah lain dan di support wilayah lain dari sisi tenaga kerja maupun bahan mentah, jadi mobilitas pasti akan kami dukung,” tandasnya.
Dorongan Untuk Masuk Terminal, Okupansi Penumpang Bus Trans Jateng
Untuk bus Trans Jateng, Joko memastikan semuanya pasti masuk terminal. Baik terminal tipe B maupun terminal jenis apapun.
“Kami menganggap terminal itu tempat untuk pergantian moda. Memudahkan orang untuk berpindah dan melanjutkan perjalanan,” pungkasnya.