LenteraJateng, JEPARA – Sebuah masjid unik yang memiliki replika Menara Sunan Kudus. Masjid bernama Nahdlatul Bahri ini berada di Desa Karanggondang, Mlonggo Jepara.
Secara kasat mata, keunikan replika menara Sunan Kudus itu terbuat dari bata merah. Ketinggiannya, sekitar 10 meter dengan kemiripan hampir 80 persen.
Bata merah yang menjadi bahan utama pembuatan juga membuat kesan masjid menjadi tua dan kuno. Selain itu, Masjid Nahdlatul Bahri memiliki tiga pintu masuk dan terdapat gapura di sisi luar.
Tidak hanya itu, ukiran dan hiasan lafal Asmaul Husna turut menghiasi bangunan Masjid Nahdlatul Bahri. Sedangkan di dalam masjid, terdapat empat saka atau tiang yang terbuat dari kayu.
Ketika berada di dalam ruangan masjid, suasana sejuk menambah kekhusyukan menjalankan ibadah. Hal ini juga mengingat Masjid Nahdlatul Bahri berada di kawasan wisata Pantai Empu Rancak.
Replika Menara Baru Dibangun Tahun 2014, Jepara Punya Masjid Unik
Ketua RT 5 RW 8 Desa Karanggondang, Zunaidi, mengatakan masjid tersebut dulunya tidak memiliki menara. Replika Menara Kudus baru berdiri sekitar tahun 2014 lalu.
“Masjid dan replika ini dibuat oleh kiai asal Kabupaten Kudus, Mbah Yai Subakir Toyib (KH Subakir Toyib),” kata Zunaidi.
Zunaidi menerangkan pada tahun 2014 lalu memang sudah ada masjid, namun bangunan tidak seperti saat ini. Karena bangunan kurang kokoh akibat gempuran cuaca terik di sekitar pantai, terjadi renovasi terhadap bangunan masjid tersebut.
Meski telah di renovasi, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan KH Subakir mendirikan replika Menara Sunan Kudus. Menurutnya, sosok Subakir senang dengan benda-benda unik.
“Seperti yang terlihat di bangunan unik ini, ada lafal Asmaul Husna. Terdapat di piring keramik yang tertempel di dinding-dinding,” terang dia.
Masjid tersebut hingga kini masih digunakan sebagai tempat ibadah warga sekitar dan pengunjung. Tak hanya itu, replika Menara Sunan Kudus juga menjadi daya tarik wisatawan saat berkunjung ke Pantai Empu Rancak.
“Ada yang dari sini (Jepara), Kudus dan Pati juga. Tetap digunakan sebagai jemaah, salat sunnah, salat wajib. Tahlilan hingga acara besar keagamaan juga sering,” beber dia.
Bagi para pengunjung yang ingin melihat keunikan Masjid Nahdlatul Bahri, harus memasuki kawasan Pantai Empu Rancak. Kemudian membayar tiket masuk sebesar Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.